Suara.com - Kader PDI Perjuangan diminta selalu solid menyatukan diri dengan gerakan partai dan tidak mencari untung dengan bergabung di partai.
"Harus solid menyatukan diri dengan partai. Harus ikut aturan partai. Bagi yang tak mau silakan mundur dari partai," ujar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Saat memberikan pengarahan, Megawati didampingi Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey dan Ketua PDIP Eriko Sotarduga dari kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
"Bung Karno menyebut kita sekumpulan orang yang menjadi orang politik, membangun organisasi politik. Kita berjuang membantu rakyat, bukan diri sendiri," kata Megawati.
Dalam arahannya, Megawati meminta kepada para kader untuk merenung dan bertanya pada diri sendiri.
"Disiplinkah saya. Tanya diri sendiri. Kalau nggak disiplin gimana orang lain bisa didisiplinkan. Mana mungkin orang akan menghormati kamu kalau kamu tak disiplin," ujar Megawati.
Dia mengingatkan kader PDIP era sekarang berada dalam situasi yang lebih enak dibanding di zaman perjuangan menghadapi represi Orde Baru. Oleh sebab itu, kader diharapkan untuk bekerja lebih keras dan tidak malas.
Megawati juga mengingatkan kader bahwa partai bukanlah perusahaan untuk mencari keuntungan. Maka, jangan jadi benalu yang mengisap induknya yaitu partai, tetapi turunlah ke bawah dan membantu rakyat.
"Jadilah pahlawan PDIP yang mau dan mampu membela rakyat kecil. Tak usah berpikir besar, dengan memberi makan dengan tanganmu yang ikhlas itu akan dicatat. Jadi jangan berpikir untuk mencari untung atau korupsi. Jangan, malu saya," kata Megawati pula.
Pada bagian lainnya, Megawati mengimbau kader untuk paham sejarah bangsa dan proses menuju kemerdekaan.
Megawati menghabiskan sekitar 1 jam untuk menyampaikan nasihat dan arahan kepada 65 peserta kader madya yang mengikuti pendidikan, dan pengurus partai se-Indonesia yang mengikuti acara secara virtual.
Berita Terkait
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
Kejagung Bidik Dugaan Korupsi Pajak, Anak Buah Purbaya Terseret
-
KPK Sita Rumah hingga Mobil dan Motor yang Diduga Hasil dari Korupsi Kuota Haji
-
Saksi Beberkan Proses Penyewaan Kapal Angkut Minyak Mentah Pertamina
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal