Suara.com - Polri akan berkoordinasi dengan sejumlah Kementerian dan Lembaga Pemerintah yang diduga menjadi korban peretasan oleh hacker asal China. Dugaan adanya peretasan ini sebelumnya diungkap oleh peneliti keamanan internet Recorded Future, Insikt Group.
"Ya sedang dikoordinasikan ke kementerian tersebut," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono kepada wartawan, Senin (13/9/2021).
Menurut Argo, hingga kekinian pihaknya belum melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya peretasan. Polri, kata dia, akan terlebih dahulu berkoordinasi kepada pihak Kementerian dan Lembaga terkait.
"(Masih) dikoordinasikan," katanya.
Insikt Group, divisi penelitian ancaman Recorded Future sebelumnya mengumumkan ada peretas China diduga telah membobol situs 10 Kementerian dan Lembaga Pemerintah Indonesia. Salah satunya, yakni Badan Intelijen Negara (BIN).
Insikt Group, divisi penelitian ancaman Recorded Future mengaitkan hal ini dengan Mustang Panda, peretas China yang dikenal dengan spionase siber yang menargetkan kawasan Asia Tenggara.
Peneliti Insikt pertama kali menemukannya pada April 2021 lalu. Ketika itu mereka mendeteksi server command and control (C&C) malware PlugX, dioperasikan grup Mustang Panda, berkomunikasi dengan host di dalam jaringan pemerintah Indonesia.
Komunikasi ini kemudian ditelusuri kembali ke setidaknya Maret 2021. Titik intrusi dan metode pengiriman malware masih belum jelas.
Peneliti Insikt Group memberitahu pihak berwenang Indonesia tentang penyusupan tersebut pada Juni 2021 dan kemudian lagi pada Juli di tahun yang sama.
Baca Juga: Peretas China Pakai Thanos Bobol Situs BIN dan Kementerian Indonesia, Ini Penjelasannya
Sayang, para pejabat dari Indonesia disebut tidak memberikan umpan balik untuk laporan tersebut.
Berita Terkait
-
Peretas China Pakai Thanos Bobol Situs BIN dan Kementerian Indonesia, Ini Penjelasannya
-
Soal Dugaan Peretas China Bobol 10 Situs Kementerian, DPR: Sistem Digitalisasi Kita Lemah
-
Kata Kominfo soal Dugaan Peretas China Bobol 10 Situs Kementerian dan BIN
-
Duh! Situs BIN Disusupi Peretas China
-
Bursa Kripto Bilaxy Diretas, Kerugian Rp 6,4 Triliun
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Kubu Nurhadi Protes Keterangan Saksi Berdasar Asumsi di Sidang Tipikor
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum