Suara.com - Beberapa pilot Afghanistan yang tertahan selama sebulan di Uzbekistan mulai berangkat ke Uni Emirat Arab pada hari Minggu sebelum diberangkat ke negara berikutnya.
Menyadur VOA Senin (13/9/2021), seorang pilot yang dilatih AS mengatakan kepada Reuters bahwa satu kelompok akan berangkat dari Uzbekistan pada hari Minggu.
Pergerakan ini sesuai dengan kesepakatan yang ditengahi AS, meskipun Taliban menuntut agar mereka kembali ke negaranya.
The Wall Street Journal melaporkan pada hari Sabtu bahwa pilot akan pergi ke pangkalan militer AS di Doha, Qatar, sebelum dipindahkan ke negara ketiga.
Tidak jelas apa yang akan terjadi pada 46 pesawat yang ada di Uzbekistan, termasuk pesawat serang ringan A-29 dan helikopter UH-60 Black Hawk.
Beberapa jam sebelum Kabul dikuasai Taliban, 585 militer Afghanistan dan keluarganya terbang ke Uzbekistan dengan 22 pesawat militer dan 24 helikopter.
Mereka dicegat oleh pesawat militer Uzbekistan dan dipaksa mendarat di bandara internasional di Termez, tepat di seberang perbatasan dari Afghanistan.
Taliban menekan pemerintah Uzbekistan untuk menyerahkan pesawat dan pilotnya, kata pejabat AS dan mantan pejabat AS pada Reuters.
Taliban menyita pesawat termasuk helikopter dan pesawat tak berawak akhir bulan lalu dan menuntut agar setiap kendaraan yang diambil sebelum menguasai Kabul harus dikembalikan.
Baca Juga: Kampus-kampus di Afghanistan akan Dipisahkan Berdasarkan Jenis Kelamin
Uzbekistan yang mendukung Taliban sebelum pengambilalihan bulan lalu, mendesak AS untuk mengambil tindakan karena khawatir akan ada ketegangan terkait dengan pilot.
Baik Departemen Luar Negeri AS, PBB maupun Taliban tidak secara terbuka mengomentari perkembangan yang dilaporkan hari Minggu.
Sekitar seminggu yang lalu, pejabat AS tiba di kamp untuk menyaring warga Afghanistan menggunakan biometrik karena banyak yang dengan pakaian seadanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar