Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah ingin mempercepat proses vaksinasi Covid-19 supaya bisa memenuhi target herd immunity atau kekebalan komunitas pada pada Desember 2021.
Selain itu, ia menyebut kalau vaksinasi juga menjadi kunci untuk menurunkan level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat meninjau Sentra Vaksinasi Sinergi Sehat yang diinisiasi oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), di The Media Hotel and Towers, Jakarta, Selasa (14/09/2021).
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf memberikan apresiasi sebab inisiasi yang dilakukan ILUNI UI mendukung upaya pemerintah dalam melakukan percepatan vaksin.
"Karena memang pemerintah ingin mempercepat proses vaksinasi terutama untuk yang pertama dan yang kedua untuk mengejar kekebalan kelompok karena kita ingin kalau bisa akhir 2021 Desember ini sudah semua tervaksin, sehingga kita bisa memperoleh herd immunity," kata Ma'ruf.
Karena target herd immunity yang diinginkan pemerintah dapat terwujud pada akhir 2021, maka perlu adanya pengerahkan berbagai pihak supaya vaksinasi Covid-19 bisa dijalankan. Pemerintah dalam upayanya tersebut sampai mengerahkan TNI, Polri serta lembaga-lembaga lainnya.
"Tinggal kita benar-benar menjaga supaya imunitas masyarakat terjaga walaupun memang Covid-19 belum hilang sama sekali," tuturnya.
Ma'ruf juga menyebut kalau vaksinasi Covid-19 dapat menolong daerah untuk menurunkan levelnya dalam penerapan PPKM. Untuk bisa turun ke level 2, minimal daerah harus melakukan vaksinasi sampai 50 persen.
"Jadi vaksin ini salah satu penentu untuk turunnya level," katanya menambahkan.
Baca Juga: Untuk Mengejar Target Herd Immunity, Jateng Butuh 2,5 Juta Vaksin Covid-19 Per Pekan
Berita Terkait
-
Laba Semester I 2021 Naik 40 Persen Saat Pandemi, Bank DKI Raih Penghargaan Ini
-
Masih Diteliti, BPOM: Belum Ada Obat Herbal Anti COVID-19
-
Update Covid-19 Global: Vaksinasi Dosis Kedua Rendah, India Rentan Alami Lonjakan Lagi
-
Pengawasan Keuangan Negara Diperketat Saat Wabah, Menkeu Akui Ada Risiko Besar
-
Terkendala Izin Orang Tua, Vaksinasi Pelajar di Balikpapan Baru 19 Persen
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum