Suara.com - Sore itu cuaca cukup cerah, Taufik tampak menyiram tanaman di area kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/9/2021). Tampak pohon mahoni dan jenis tanaman lainnya ia siram.
Taufik bukanlah nama sebenarnya. Ia adalah tukang kebun Istana yang telah mengabdi 28 tahun dari era Presiden Soeharto hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia pun tak menyangka bisa keterima bekerja di Istana.
"Dulu ngelamar kerja awal-awal masuk 1993. Alhamdulillah sampai sekarang bisa kerja di sini. Awalnya ya nggak nyangka bisa kerja di sini. Bangga juga pastinya," ujar Taufik, tetap dalam posisi memegang selang sambil menyiram tanaman.
Menyiram tanaman, memberi pupuk, membersihkan sampah seperti dedaunan, memotong rumput dan lainnya adalah kegiatan sehari-harinya sebagai tukang kebun Istana.
Tugas Taufik tak hanya di dalam kawasan Istana Merdeka dan sekitarnya. Ia juga bertugas membersihkan dan merawat tanaman di kawasan Istana Kepresidenan.
Ia tak bekerja sendiri, namun bersama delapan orang lainnya yang merawat dan membersihkan tanaman sebagai satu tim. Setiap tim sudah dibagi-bagi tugas dan areanya.
"Kalau di kawasan sini (Istana Kepresidenan) itu satu tim ada sembilan orang. Di dalam (Kawasan Istana Merdeka, Istana Negara, Wisma Negara dan Kantor Presiden) ada tuga tim. Di kawasan Istana Kepresidenan ada satu tim," ucap Taufik.
Taufik yang mengenakan baju dinas abu-abu lengkap dengan topi dan sepatu boots mengatakan bahwa ia dan rekannya bekerja dari mulai pukul 06.00 hingga pukul 15.00 WIB setiap harinya.
Baca Juga: Perpanjangan PPnBM DTP Diharap Mampu Mendongkrak Utilisasi Otomotif
Terkadang dirinya dan rekan lainnya mendapatkan jatah piket. Sehingga harus pulang keesokan harinya.
"Sabtu Minggu gantian liburnya, kadang kalau piket masuk jam 06.00 pagi pulangnya besoknya jam 06.00 pagi jaga di sini. Jadi malam nggak kerja paling kalau dibutuhkan harus siap," kata dia.
Para petugas kebersihan maupun tukang kebun kata Taufik mendapatkan jatah makan setiap harinya. Sehingga ia tak merogoh koceknya untuk membeli makan di luar.
"Alhamdulillah kita dapat makan," kata dia.
Sudah Foto Dengan Enam Presiden Indonesia
Pria yang berusia 48 tahun itu menyatakan bersyukur dengan pekerjaan yang ia jalani hingga hari ini.
Meski dirinya seorang tukang kebun, ia sudah berfoto bersama tujuh Presiden.
Yakni mulai dari era Presiden Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid (Gusdur), Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden Jokowi.
"Alhamdulillah sudah ketemu dan sudah foto bareng malah dengan Presiden dari mulai Pak Soeharto, sampai Pak Jokowi," ucap Taufik yang terus menyiram tanaman.
Bekerja menjadi seorang tukang kebun Istana baginya adalah kebanggaan karena bisa berkesempatan bertemu dengan Presiden.
Sambil terus menyiramkan tanaman, pria yang memiliki dua putra ini menceritakan meski bekerja di Istana, dirinya tidak dengan mudah bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia.
Sebab kata Taufik, ada momen di mana dirinya bisa berkesempatan bertemu Presiden.
Momen tersebut yakni dari saat Presiden menggelar open house, halal bihalal hingga saat Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Dari situlah ia berkesempatan bisa bersalaman hingga berfoto bersama. Kenangan-kenangan foto bersama Presiden pun ia simpan di rumahnya.
"Ada semua di rumah foto-fotonya," ucap Taufik.
Saat Presiden Keluar dari Gedung
Taufik bercerita bahwa ketika presiden keluar dari gedung dari Istana Negara, Istana Merdeka, Kantor Presiden, tukang kebun atau petugas kebersihan diminta untuk masuk ke dalam. Sehingga lokasi yang dilewati Presiden steril.
Selain itu, jalanan di Istana Kepresidenan yang akan dilewati Presiden juga harus bersih.
"Ya paling kalau lagi bersihin tanaman, terus Presiden mau keluar, ya suruh ngumpet (masuk ke dalam) Bapak mau lewat. Sebelum Bapak (Presiden) lewat disapu dulu dibersihin," katanya.
Ia pun pernah mendapatkan teguran karena masih ada dedaunan yang berjatuhan meski sudah ia bersihkan.
"Pernah ditegor sama Danplek (Komandan Komplek). Disuruh nyapu lagi karena Bapak (Presiden) mau keluar. Danplek bilang "Tolong disapu ya, Pak. Bapak Presiden mau lewat," kata Taufik.
Tak Ada Perbedaan
Taufik menuturkan selama bekerja sebagai tukang kebun, tak ada perbedaan. Sebab kata dia, semua Presiden ramah kepada petugas kebersihan, tukang kebun dan petugas lainnya
"Nggak ada bedanya mba sama saja. Semua presiden baik kepada petugas di sini," ucap Taufik.
Tanaman Milik Presiden
Taufik mengatakan bahwa tidak ada perawatan khusus untuk merawat tanaman di Kompleks Istana Kepresidenan.
Meski ada pohon yang ditanam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di halaman, belakang Istana Merdeka.
"Yang setahu saya sih tanaman Presiden di dalam. Ada Pohon Trembesi yang ditanam sama pak SBY. Nggak ada perawatan khusus biasa saja disiram, dikasih pupuk. Dulu kecil, sekarang pohonnya sudah gede," ucap Taufik.
Bersyukur
Menurutnya menjadi tukang kebun selama 28 tahun harus dinikmati dan ia syukuri.
Ia menyatakan tak merasakan lelah. Sebab ia melakukannya dengan niat ibadah untuk memberi nafkah keluarga.
"Ya namanya kerja ada capeknya juga, tapi kita jalanin, kita nikmatin sebagai ibadah. Saya sih selalu punya prinsip, kalau kita kerja buat anak, capeknya hilang," tutur Taufik seraya berjalan melanjutkan pekerjaannya menyiram tanaman di lokasi lainnya.
Berita Terkait
-
Cadillac Hitam dan Mercy Putih: Koleksi Mobil Presiden Ini Bikin Nostalgia di Istana Negara
-
Prabowo Wanti-wanti Rosan Cs, Jangan Ada Orang Titipan Ikut Kelola Danantara
-
Di Tengah Efisiensi, Istana Buka Suara Alasan Penyerahan 700 Maung MV3 ke TNI-Polri
-
Ini Air yang Paling Baik untuk Siram Tanaman
-
Calon Menteri dan Wamen Sambangi Prabowo di Istana, Cak Imin Ngaku Dihubungi Mayor Teddy Sejak Sore
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Kim Jong Kook Menikah Diam-Diam! Netizen Cari Identitas Istrinya yang Masih Misterius
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
-
Geger PHK Massal di Gudang Garam, Menko Airlangga Ungkap Isu Modernisasi Pabrik
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
Terkini
-
Menhut Domino Bareng Tersangka Pembalak Liar, Pengamat: Kabinet Gemuk Lemahkan Kontrol Etika!
-
Rangkuman Berita Mutilasi Mojokerto, 65 Potongan Tubuh Ditemukan di Dasar Jurang
-
Tragedi Banjaran: Ibu dan Anak Tewas, Negara Baru Ingat Pentingnya Konseling Keluarga
-
Dugaan Plagiarisme Kembali Bayangi Seleksi Hakim Agung, KY dan DPR Saling Sanggah
-
Transjakarta Sengaja Pamerkan Tiang Sisa Pembakaran Halte Senen, Pramono Jamin Tetap Aman
-
Connie Bakrie Soroti Fenomena 'Yes Man' dan Bangkitnya Kesadaran Publik
-
Karding Pasang Badan Bela Menhut yang Kepergok Main Domino dengan Tersangka Pembalakan Liar!
-
Periksa Petinggi GP Ansor, KPK Usut Barang Bukti yang Disita dari Rumah Gus Yaqut
-
Wasekjen GP Ansor Diperiksa KPK, Apa Isi Bukti Elektronik dari Rumah Yaqut yang Dibongkar Penyidik?
-
Kasus IUP Kaltim, KPK Panggil Pengusaha Iwan Chandra dan Chandra Setiawan