Suara.com - Polisi pembunuh Sarah Everard, Wayne Couzens kemungkinan terlibat dengan banyak tindak kejahatan lain, bahkan hanya beberapa jam sebelum ia membunuh Sarah.
Menyadur Sky News Jumat (1/10/2021), ia diduga bertanggung jawab atas aksi pelecehan yang dilakukan sekitar 72 jam sebelum menculik, memperkosa dan membunuh Sarah.
Pria 48 tahun itu terkait dengan insiden di McDonald's di Swanley, Kent. Hanya mobilnya yang dilaporkan, sedangkan dia tak ditetapkan sebagai tersangka dan penyelidikannya belum lengkap.
Pengungkapan itu datang dari Asisten Komisaris Met Nick Ephgrave, yang berbicara setelah Couzens dijatuhi hukuman seumur hidup atas pembunuhan Sarah Everard.
Ephgrave mengatakan kendaraan yang terkait dengan Couzens diidentifikasi dalam tuduhan paparan tidak senonoh lainnya di Kent pada tahun 2015 tapi penyelidikan itu tidak menghasilkan tindakan lebih lanjut.
Ketika Couzens bergabung dengan kepolisian pada tahun 2018, pemeriksaan tidak menandai koneksi tersebut.
Ephgrave mengatakan Met telah dirujuk ke Kantor Independen Untuk Perilaku Polisi atas insiden Swanley dan file yang dikirim ke Crown Prosecution Service sehubungan dengan dugaan kejahatan itu.
"Kami meminta siapa pun di layanan atau anggota masyarakat mana pun yang memiliki informasi tentang Couzens - baik sebagai petugas atau anggota masyarakat - yang mungkin relevan, silakan maju."
Pengawas juga menyelidiki lima petugas atas klaim bahwa mereka mengirim materi misoginis, rasis dan homofobik dengan Couzens melalui WhatsApp beberapa bulan sebelum dia membunuh Everard, menurut laporan The Times.
Baca Juga: Malignant, Film Horor James Wan dengan Pembunuhan Keji
Hilangnya Sarah Everard mendorong ribuan wanita berbagi pengalaman intimidasi saat mereka berjalan sendirian di malam hari. Kasus ini menarik perhatian dunia dengan ribuan aksi damai yang menyertai kepergiannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional