Suara.com - Kubu Moeldoko memberikan respons menjawab sejumlah tudingan yang disampaikan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kubu Moeldoko meminta kubu AHY untuk berobat dan bertobat dan tak menyebar fitnah.
Rusdiansyah, Kuasa Hukum Demokrat kubu Moeldoko menyampaikan bahwa kubu AHY telah menyampaikan keterangan sesat. Menurutnya, selama ini Moeldoko hanya menunjuk satu kuasa hukum untuk urusi sengketa partai.
"Bahwa tidak benar DPP Demokrat Pimpinan Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, M.Si terbagi tiga soal penunjukan pengacara. Faktanya DPP Partai Demokrat pimpinan Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, M.Si hanya menunjuk kantor Hukum Rusdiansyah dan Partners sebagai kuasa hukum dalam sengketa kepengurusan Partai Demokrat dengan Menkumham dan tidak pernah menunjuk Prof. Yusril Ihza Mahendra sebagai Pengacara apalagi saudara Yosef Badeoda," kata Rusdiansyah dalam keterangannya, Senin (4/10/2021).
Rusdiansyah kemudian mengungkit soal gugatan Demokrat kubu AHY terhadap 12 mantan kader Demokrat. Menurutnya, kala itu AHY kalah lantaran tidak pernah beritikad baik.
Kemudian Rusdiansyah juga membantah soal kubu Moeldoko mengatur pertemuan rahasia di kawasan Ampera Jakarta Selatan dengan orang yang dipercaya bisa mengatur-atur hukum.
"Faktanya tidak pernah ada pertemuan yang dituduhkan, mereka telah membuat cerita bohong apalagi dikatakan Pak Moeldoko marah besar kepada saya," tuturnya.
Lebih lanjut, Rusdiansyah juga membantah tudingan kubu AHY yang menyebut dirinya telah berselisih paham dengan pentolan kubu Moeldoko yakni Max Sopacua. Ia juga menampik dirinya telah diperiksa oleh kepolisian lantaran disebut telah memalsukan tanda tangan.
"Faktanya sampai detik ini saya tidak pernah dipanggil maupun diperiksa polisi terkait tuduhan tersebut dan silakan teman-teman media tanyakan kepada AHY dan para hulubalangnya kapan dan dimana saya di periksa oleh pihak berwajib atas tuduhan itu," tuturnya.
Terakhir, Rusdiansyah menyebut tudingan yang disampaikan kubu AHY dianggap sebagai ketakutan dan trauma berlebihan. Ia pun menyarankan agar kubu AHY bertobat.
Baca Juga: AD/ART Demokrat Digugat, Kubu AHY: Dalangnya Moeldoko, Wayangnya Yusril!
"Untuk itu atas nama kebaikan demi menghindari semakin menumpuknya dosa-dosa dari berbagai fitnah dan dusta AHY dan para hulubalangnya saya menyerukan kepada mereka segera segera berobat dan bertobat, bahkan taubattan nasuha serta berhenti membuat kebohongan dan fitnah yang keji," tandasnya.
Tudingan
Sebelumnya, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Demokrat kubu Moeldoko sudah tercerai berai. Menurutnya, para pentolan kubu Moeldoko dari Max Sopacua hingga Nazaruddin sudah memilih mundur.
Awalnya Herzaky memberikan dua opsi kepada Moeldoko. Pertama, menghentikan ambisinya untuk mengambil alih Demokrat. Kemudian yang kedua, mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada seluruh kader Demokrat.
"Kami yakin, masih ada ruang perbaikan bagi siapapun manusia di muka bumi ini yang telah berbuat khilaf atau salah," kata Herzaky dalam keterangannya seperti dikutip Suara.com, Senin (4/10/2021).
Lagi pula, kata Herzaky, Demokrat kubu Moeldoko sudah tercerai berai kekinian. Para pentolan kubu Moeldoko yang sebelumnya loyal kekinian sudah disebut mengundurkan diri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum