Suara.com - Salah satu kuasa hukum Haris Azhar, Nukholis Hidayat angkat bicara soal tuduhan Kuasa hukum Luhut, Juniver Girsang yang menuding Haris meminta saham PT Freeport. Menurutnya tuduhan tersebut sangat serius namun pihaknya tak akan mempolisikan Juniver.
"Kalau dari saya bahwa itu tuduhan serius seperti yang kita ketahui bung Juniver Girsang ini tidak punya menyampaikan dasarnya apa, faktanya apa? asal menuduh saja," kata Nukholis dalam konferensi persnya secara daring, Kamis (7/10/2021).
Ia menegaskan, pihaknya tidak akan meniru apa yang dilakukan Menko Marvest RI Luhut Binsar Pandjaitan yang mepolisikan Haris ke Polda Metro Jaya sebelumnya.
"Nah bagi kami mungkin tuduhan-tuduhan seperti itu bagi klien kami bung Haris Azhar kita tidak akan meniru apa yang ditempuh oleh kliennya dari pak Juniver melaporkan ke polisi atau menggugat perdata," tuturnya.
Nurkholis mengatakan, pihaknya tetap memberikan kesempatan kepada Juniver untuk membuktikan tuduhannya tersebut. Menurutnya, Juniver tidak boleh asal melempar tuduhan begitu saja.
"Tapi sebenarnya kami memberikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk membuktikan, tidak asal menuduh jadi kalau kemudian dia tidak bisa membuktikan biar publik yang menilai sejauh mana integritas dan kualitas dari pak Juniver," tandasnya.
Minta Saham
Dikabarkan sebelumnya, Kuasa hukum Luhut, Juniver Girsang menuding aktivis HAM Haris Azhar meminta saham PT Freeport. Meski demikian, Haris dengan tegas membantah hal itu.
"Emangnya saya siapa minta saham Freeport? Kalau ada dokumentasi bukti saya minta saham tersebut atau yang dimaksud, mohon disampaikan, jangan asal bicara," kata Haris, dilansir dari Warta Ekonomi.
Baca Juga: Vaksinasi di Pelosok Sulit Dijangkau, Bupati Bogor Minta Menteri Luhut Cari Solusi
Berita Terkait
-
Wisman Masuk Bali Akan Diskrining Berlapis, Karantina Tak Boleh Kurang dari 8 Hari
-
11 Aturan di Bandara Ngurah Rai Bali Untuk Wisman Saat Dibuka 14 Oktober Nanti
-
Vaksinasi di Pelosok Sulit Dijangkau, Bupati Bogor Minta Menteri Luhut Cari Solusi
-
Ditjen Pajak Bakal Telusuri Kebenaran Dokumen Pandora Papers
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh