Suara.com - Koalisi Bersihkan Indonesia mendesak pemerintah untuk segera bertindak tegas menutup seluruh bisnis tambang batu bara di Indonesia demi menyelamatkan lingkungan hidup.
Merah Johansyah dari Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengatakan, perusahaan batu bara sudah jelas-jelas menimbulkan bencana alam di Indonesia mulai dari banjir, tanah longsong, hingga bahaya lubang tambang.
"Segera menyusun peta jalan untuk menutup seluruh bisnis tambang batu bara di Indonesia, yang membuat negara kita mengalami derajat kerusakan lingkungan yang parah dan berharapan dengan krisis iklim," kata Merah dalam diskusi virtual, Jumat (8/10/2021).
"Rakyat kembali menjadi korbannya, sudah menjadi korban korupsi, juga menjadi korban kerusakan alam dan lingkungan," sambungnya.
Dia menambahkan, bisnis batu bara juga sangat rawan praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) karena aktor-aktor yang "bermain" di dalamnya juga memegang jabatan penting di pemerintahan.
"Kami menyoroti penerima manfaat dalam perusahaan batu bara, pemilik perusahaan batu bara selama ini dirahasiakan, tersamar, dan disembunyikan, penting bagi publik tahu siapa yang mengendalikan perusahaan-perusahaan ini," jelasnya.
JATAM mencatat sedikitnya ada 17 nama elite politik yang enam diantaranya adalah jenderal tinggi TNI yang seluruhnya terhubung dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.
Nama militer di tambang pertama adalah Mayor Infanteri Paulus Panjaitan yang tidak lain adalah anak dari Luhut Binsar Panjaitan, ia memiliki hubungan dengan perusahaan tambang PT Buana Inti Energi dan PT Toba Sejahtra milik Luhut.
Nama kedua adalah Letnan Jenderal TNI (Purn.) H Sumardi dan Jendral (Purn.) Fachrul Razi (eks Menteri Agama) yang merupakan Komisaris di PT Toba Sejahtra milik Luhut.
Baca Juga: Koalisi Bersihkan Indonesia Ungkap Gurita Bisnis Tambang Luhut dan Pejabat Negara
Kemudian, Jusman Syafii Djamal (eks Menteri Perhubungan) yang menjabat sebagai komisaris di PT Rakabu Sejahtera, PT Toba Sejahtra, dan PT Kutai Energi.
Lalu, Letnan Jenderal (Purn.) Eko Wiratmoko yang pernah menjabat Pangdam Pattimura dan Brawijaya, serta pernah menjadi elite Partai Golkar dan Sekjen Cakra 19 (Tim Sukses Jokowi), namanya terhubung dengan PLTU PT Kartanegara Energi.
Selanjutnya, Letjen (Purn.) Suaidi Marasabessy, Kepala Staf Umum ABRI (1999-2000) yang menjabat Direktur Kutai Energi dan juga Presiden Direktur Utama TMU di Kalimantan Timur.
Kemudian, Arthur Mangaratua Ebenhaeser Simatupang sebagai Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia yang berhubungan dengan PT Toba Pengembang Sejahtra, milik Luhut.
Pandu Patria Sjahrir, dia adalah keponakan Luhut Binsar Pandjaitan, pengurus KADIN yang terlibat dalam Satgas Omnibus Law, Ketua Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia 2015-2018 dan 2018-2021, namanya terhubung di PT Toba Bara Sejahtra (TBS) Energi Utama.
Bambang Brodjonegoro, mantan Menristek dan Mantan Menteri Bappenas yang baru saja ditunjuk menjadi komisaris di PT Toba Bara Sejahtra (TBS) Energi Utama, milik Luhut.
Berita Terkait
-
Aksi Simbolik Kritik Satu Tahun Prabowo-Gibran di Depan Istana Negara
-
Jantung IKN Diobrak-abrik Mafia Tambang, Negara Rugi Rp5,7 Triliun!
-
Studi: Bekas Tambang Batu Bara Bisa Diubah Jadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
-
Detik-Detik Mengerikan Ledakan Gas Metana di Tambang Iran, 51 Pekerja Tewas 24 Lainnya Masih Hilang
-
Bahlil Jamin Tambang untuk Muhammadiyah Bukan Kaleng-kaleng
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!