Suara.com - Polisi masih menyelidiki ada atau tidaknya tindak pidana di balik peristiwa kematian lima pekerja penggali gorong-gorong PT Telkom di Taman Royal 1, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.
Penyelidikan tersebut salah satunya dilakukan untuk mendalami unsur kelalaian.
"Nanti akan dilihat apakah ada faktor kelalaian sehingga mengakibatkan orang meninggal dunia ini masih di dalami," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (10/10/2021).
Sebanyak lima orang penggali gorong-gorong PT Telkom dilaporkan meninggal dunia akibat keracunan gas.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deoniju de Fatimah mengatakan, peristiwa maut tersebut merupakan kelalaian yang tidak memperhatikan keselamatan kerja.
Pihaknya, kata dia, telah melakukan autopsi dan memanggil enam saksi guna mengusut kasus tersebut.
"Saksi kurang lebih ada hampir 6 orang yang dimintai keterangan (dan) melaksanakan autopsi sehingga kita menunggu untuk mengambil sampel darah akibat dari kematian tersebut," kata Deonijiu kepada wartawan di Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (8/10/2021).
Sementara, tim Puslabfor Mabes Polri telah datang ke lokasi untuk mengambil sambil udara dan air dari gorong-gorong tersebut.
Dalam pelaksanaannya, kepolisian menerjukan alat dragger untuk mendeteksi kandungan gas.
Baca Juga: Puslabfor Mabes Polri Ungkap Temuan Gas Berbahaya di Galian Telkom Taman Royal Cipondoh
“Yang kami ambil adalah sampel air dan sampel udaranya," kata Kasubbid Toksikologi Lingkungan Puslabfor Mabes Polri Kompol Faizal Rachmad.
Berdasar hasil pemeriksaan, lanjut dia, diketahui adanya gas berbahaya di dalam kandungan udara di dalam gorong-gorong. Kendati demikian, ia belum tahu jenis gasnya.
"(Jenis gas) belum diketahui, (intinya) gas berbahaya lebih berat dari udara, jenis tepatnya apa, lagi di kroscek harap bersabar dan hasilnya nanti akan disampaikan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Mengurai Perpol 10/2025 yang Dinilai Tabrak Aturan, Dwifungsi Polri Gaya Baru?
-
Bareskrim: Mayoritas Kayu Gelondongan Banjir Sumatra Diduga dari PT TBS
-
Tolak Bantuan Asing untuk Sumatra, Prabowo: Terima Kasih, Kami Mampu!
-
31 Perusahaan Resmi Diselidiki Diduga Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra, Siapa Jadi Tersangka?
-
Daftar Lengkap Perusahaan yang Disebut Kejagung Jadi Penyebab Banjir di Wilayah Sumatera
-
Demo Korupsi Pertambangan, Mahasiswa Desak KPK Periksa Komisaris PT LAM Lily Salim
-
Kementerian P2MI Raih Peringkat 5 Anugerah Keterbukaan Informasi Publik
-
'Biar Kapok': DPR Desak Polisi Beri Efek Jera ke Youtuber Resbob Penghina Sunda dan Bobotoh
-
Bareskrim Bersiap Umumkan Tersangka Banjir Sumut, Nama Korporasi Mencuat
-
Satgas PKH Telah Identifikasi Perbuatan Pidana Terkait Bencana Longsor dan Banjir Bandang Sumatera