Suara.com - Sebuah unggahan di Twitter mengaku bahwa kakaknya salah transfer hotel. Angkanya pun tak main-main, hingga Rp 23 juta.
Menurutunya, kakaknya yang seharunya transfer Rp 23 ribu untuk reschedule hotel malah tak teliti dengan metransfer Rp 23 juta.
"Hari Sabtu kemarin kakaku bareng suami dan 2 anaknya (usia 3th dan 7bulan) berniat buat jalan-jalan ke Bandung. Mereka dari purwakarta, yaa namanya orangtua pengen ngajak anaknya liburan. Di sini mereka naik motorperjalanan ke Bandung," tulis akun @0412Array.
Mulanya kakak dari pemilik akun ini salah tanggal check in. Hal ini diketahui seteah sampai hotel dan segera reschedule.
Biaya untuk reschedule ini Rp 23 ribu melalui aplikasi. Harga hotel asli adalah sekitar Rp 500 ribuan.
"Kakaku ini enggak konsentrasi dan bacanya 23 ribu bukan 23 juta. Dan sama kakaku ini langsung ditransfer waktu dapat nomer virtual account pembayaranya," tulis aku tersebut.
"Hari Kamis kakakku baru pencairan hutang senilai 30 juta untuk tambahan biaya bangun rumah. Jadi di rekeningnya ada saldo 35 juta," imbuhnya.
Setelah transfer, manager yang ia sebut pak S menghampiri mereka degan ramah. Manager tersebut menawarkan reward dan treatment VIP tanpa memberi tahu perihal salah nominal transfer.
"Singkat cerita, setelah masuk kamar hotel, dari pihak tik*et.com nelfon kakkaku tuh, mengkonfirmasi nanya gini 'ibu, tadi reschedule ya? dan ibu sadar ga? Kalo ibu transfer tambahan biaya 23 juta?," catat akun @0412Array.
Baca Juga: Razia Pasangan di Hotel, Satpol PP Nyamar Sebagai Pengantar Paket, Warganet: Gabut Ya?
Mendengar hal tersebut kakak dari pemilik akun langsung cek rekening dan benar jumlahnya berkurang 23 juta. Dengan kondisi tersebut akhirnya mereka menghubungi pihak hotel, namun sang manager pak S sudah pulang dan akhirnya disambung lewat telfon.
Saat dikonfrimasi melalui telefon, pihak hotel dari manager berkelit.
"Tapi pak S ini pas dihubungi malah berkelit panjang lebar, yang intinya dia enggak peduli. Transaksi enggak bisa dibatalkan. Dia bilang dia cuma disuruh atasanya," cuit @0412Array.
"Katanya direkturnya yang pegang wewenang. Tapi waktu diminta nomer direkturnya pun Pak S enggak ngasih nomer direkturnya," imbuhnya.
Sampai malam mereka mengurus tak kunjung ada kepastian. Padahal harga normal di kamar VIP hotel tersebeut berkisar Rp 2 juta.
Bawahan pak S yang membantu nego agar bisa diusahakan pun malah mendapat ancaman pecat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru