Suara.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkapkan, pandangan buruk masyarakat terhadap korban pelecehan atau kekerasan seksual membuat banyak orang menyembunyikan peristiwa yang dialaminya.
Ketua LPSK Hasto Atmojo menyebut, masyarakat masih menganggap korban pelecehan seksual merupakan aib.
“Kasus-kasus pelecehan seksual itu, biasanya orang cenderung enggan melaporkan. Enggan memberikan kesaksian, karena dianggap sebagai aib,” kata Hasto saat dihubungi Suara.com pada Jumat (15/10/2021).
Bahkan tak jarang, ketika korban menyuarakan pengalaman buruknya, malah mendapat perundungan, bukan dukungan. Padahal, sebelum bersuara korban harus mengumpulkan keberanian yang besar.
“Sudah jadi korban, kemudian mengalami pengucilan dari masyarakat, perundungan. Ini kan korbannya jadi bertumpuk. Ini yang sering kali di masyarakat,” katanya.
Di samping itu, kendala lain yang dialami korban untuk bersuara, terjebak dalam relasi kuasa. Kata Hasto, para pelaku memiliki kuasa yang lebih tinggi dari korban.
“Misalnya pemuka agama dengan jemaahnya, guru kepada muridnya, atau dosen kepada mahasiswanya itu sering kami temukan, ” ungkap Hasto.
“Sehingga hal itu membuat korban atau saski tidak berani memberikan pengakuan atau kesaksian,” sambungnya.
Baca Juga: Marak Korban Kekerasan Seksual Dikriminalisasi, LPSK Sebut Banyak Polisi Tak Tahu UU Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN