Suara.com - Seorang wanita di Portugal panik setelah menyadari ketiaknya mengeluarkan air susu alias ASI, dua hari setelah dia melahirkan.
Ia buru-buru membuat janji dengan dokternya dan mereka mengatakan ada benda yang bulat dan keras di ketiak wanita ini dan ketika ditekan, itu mengeuarkan cairan putih.
Menyadur Sky News Sabtu (16/10/2021), dalam sebuah laporan baru di 'New England Journal of Medicine' dokter yang memeriksanya mengatakan itu adalah ASI.
Dr Cristiana Marinho-Soares dan Dr Maria Pulido-Valente dari Rumah Sakit Santa Maria di Lisbon, Portugal mendiagnosisnya dengan polymastia, suatu kondisi di mana jaringan tambahan payudara berkembang di sepanjang bekas embrio mammary ridge.
Penelitian menunjukkan antara 2% dan 6% wanita dilahirkan dengan jaringan payudara tambahan dan perlu pemeriksaan rutin untuk kanker payudara.
Jaringan tambahan ini tumbuh sebagai hasil perkembangan embrio - seringkali di daerah ketiak - ketika sel-sel yang menjadi kelenjar susu membentuk garis dari ketiak ke selangkangan.
Biasanya "punggungan payudara" atau "garis susu" ini menghilang saat janin berkembang, kecuali di payudara. Namun kadang-kadang tetap ada dan jaringan payudara tambahan terbentuk di tempat-tempat ini di dalam tubuh.
Dalam beberapa kasus, jaringan payudara tambahan mungkin muncul dengan puting susu berlebih, tapi dalam bagian tubuh yang tidak ada puting susu, maka bisa memeras susu dari jaringan tersebut.
Seperti dilansir Live Science, sebuah makalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Mayo Clinical Proceedings pada tahun 1999 menggambarkan seorang ibu berusia 18 tahun yang mampu memompa ASI dari jaringan payudara di ketiaknya untuk menghilangkan rasa sakit.
Baca Juga: Viral Aksi Istri Waxing Bulu Ketiak Suami Disorot: Nyawanya Berasa Ikut Kecabut
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO