"Enam bulan ke depan akan kita lihat, apakah masa tenang setelah gencatan senjata Oktober 2020 hanyalah kesempatan bagi faksi-faksi bersenjata untuk menjilat luka saja, atau ada kemajuan menuju solusi politik."
Nostalgia stabilitas di bawah Gaddafi
Akademisi Libya Mahoud Khalfallah juga menyuarakan keraguan bahwa pemilu yang direncanakan akhir Desember tahun ini akan mengarah pada "solusi definitif" bagi Libya.
Untuk itu diperlukan "berakhirnya keterlibatan asing yang negatif dalam urusan internal Libya, kedewasaan pemilih Libya dalam memilih siapa yang mewakili mereka, mengabaikan kesukuan dan regionalisme dan semua pihak harus menerima hasil pemilihan," katanya.
Memang ada perdebatan sengit soal undang-undang pemilihan, terutama karena RUU pemilihan presiden tampaknya menguntungkan pihak milisi pimpinan bekas jenderal Khalifa Haftar.
Psalnya Haftar dibenci banyak orang di Libya barat, terutama setelah serangan selama setahun oleh milinya untuk merebut ibukota Tripolis, yang menewaskan ribuan orang sebelum dia dipukul mundur oleh kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Turki pada Juni 2020.
Hamish Kinnear memperingatkan, undang-undang yang kontroversial hanya akan memecah Libya menjadi Libya barat dan timur, yang saling bersaing.
"Risiko ini akan meningkat jika Khalifa Haftar memenangkan kursi kepresidenan, karena dia adalah sosok beracun bagi faksi-faksi bersenjata yang membela Tripolis selama serangan yang gagal," katanya.
Bagaimapun jejak kekejamaan bekas diktator Muammar Gaddafi, faktanya dia berhasil meningkatkan standar hidup dan membawa stabilitas politik untuk waktu lama, yang dinikmati sebagian besar warga Libya, situasi yang sangat kontras dengan hari ini. hp/as (afp)
Baca Juga: Selesai Kumandangkan Azan Ashar, Seorang Muazin di Libya Meninggal Dunia
Berita Terkait
-
Solidaritas Libya untuk Palestina: Unjuk Rasa Dukung Gaza Menggema di Tripoli
-
Ranking FIFA: Intip Sepak Bola Tiga Negara Afrika yang Berada di Atas Indonesia
-
WNI Aman dari Bentrokan Maut di Tripoli Libya: Kemlu: Tak Ada yang Jadi Korban
-
Lawan Usulan Trump, Libya Dorong Dana Rekonstruksi Gaza!
-
Tragedi Migran: Libya Temukan 2 Kuburan Massal, IOM Kecam Keras
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta