Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang menindaklanjuti soal usulan penggunaan nama Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk sebagai nama jalan. Namun dalam perjalanannya, rencana ini justru menuai polemik karena mendapat banyak penolakan.
Menyikap hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya sudah menyurati Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki.
Ia menyatakan pengubahan nama jalan tidak bisa asal dilakukan karena ada aturan yang berlaku.
"Kami menghargai, menghormati usulan nama yang disampaikan pemerintah Turki, namun demikian kami sampaikan bahwa ada aturan, ketentuan terkait penamaan jalan," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/10/2021).
Politisi Gerindra ini menjelaskan, untuk mengubah nama jalan, harus mengikuti Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 28 tahun 1999 tentang pedoman penetapan nama jalan, tanah, dan bangunan umum di DKI Jakarta.
Pergantian nama jalan memang dimungkinkan bila ada usulan dari perseorangan, kelompok organisasi, maupun inisiatif pemerintah daerah. Namun, usulan tak bisa langsung dikerjakan karena harus ada kajian dari Badan Pertimbangan Pemberian Nama Jalan, Taman, dan Bangunan.
Kriteria nama jalan yang bisa dipakai berdasarkan aturan itu adalah kepahlawanan atau jasa-jasa orang yang diusulkan, nilai ketokohan, sifat nama promosi yang dipilih, mudah dikenal masyarakat, tidak bertentangan dengan nilai kesopanan dan ketertiban umum, serta mendapat izin dari ahli waris.
Mengacu pada aturan itu, Riza menyebut pihaknya bakal membahas soal penamaan jalan Ataturk ini. Nantinya akan ada rapat dengar pendapat bersama masyarakat untuk menampung saran dan masukan.
"Di aturannya diatur di situ supaya ada proses diskusi, dengar pendapat dengan masyarakat kalau dirasa nama jalan yang diusulkan menimbulkan kontroversi," jelasnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Surati KBRI Ankara soal Rencana Penamaan Jalan Ataturk di Jakarta
Karena sudah terlanjur berpolemik, Riza pun menyarankan agar KBRI Turki tak menggunakan nama Ataturk. Menurutnya, kota atau kawasan lain yang terkenal seperti Istanbul bisa digunakan sebagai pengganti.
"Mudah-mudahan nanti pemerintah Turki bisa menyampaikan alternatif pilihan. Tentu harapan kami bukan nama orang, tapi nama kota, bisa Istanbul atau Ankara," ucap Riza.
"Seperti nama Jalan Casablanca, dulu (kerja sama) dengan pemerintah Maroko. Jadi bukan nama tokoh, tapi nama kota," tambahnya memungkasi.
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Surati KBRI Ankara soal Rencana Penamaan Jalan Ataturk di Jakarta
-
Teken Kontrak TPST Bantargebang Bekasi - DKI Jakarta, Ini Penjelasan Wagub Riza Patria
-
PPKM Jakarta Level 2: Daftar 3 Ruas Jalan dan Tempat Wisata yang Diberlakukan Ganjil Genap
-
Tagih Penamaan Jalan Ali Sadikin ke Pemprov, Ketua DPRD DKI: Tokoh Berjasa Buat Jakarta
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak