Suara.com - Ketimpangan vaksinasi Covid-19 antar-daerah disebut dapat menghambat capaian vaksinasi nasional.
Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Hidayatullah Muttaqin mengatakan, pemerintah perlu mendorong akselerasi vaksinasi di daerah-daerah yang belum maksimal capaiannya sesuai target sasaran.
"Ketimpangan vaksinasi terjadi antara Jawa-Bali dan luar Jawa, serta antara kota dengan kabupaten," ujarnya dilansir laman Antara, Sabtu (23/10/2021).
Dia merujuk data Kementerian Kesehatan, populasi yang sudah menerima vaksinasi lengkap di region Jawa serta Bali dan Nusa Tenggara sudah mencapai 28 sampai 29 persen.
Sementara vaksinasi region lainnya masih di bawah 20 persen jumlah penduduk dengan capaian paling rendah terjadi di Maluku dan Papua, yakni hanya 11 persen.
Ketimpangan lebih lebar terjadi antara vaksinasi di 98 kota dengan 416 kabupaten.
Vaksinasi lengkap di kota sudah sebanyak 48 persen dari total 58 juta populasi. Sedangkan kabupaten baru 16 persen dari 212 juta penduduk.
Ditegaskan Muttaqin, capaian vaksinasi yang belum memadai tersebut menghambat upaya untuk terciptanya kekebalan komunitas secara teoritis yaitu 208.265.720 orang atau 70 persen dari total populasi penduduk.
Saat ini, penduduk Indonesia yang sudah memperoleh vaksinasi lengkap dua kali suntikan per tanggal 22 Oktober 2021 yaitu 66.316.667 orang atau 31,84 persen dengan capaian vaksinasi belum merata tiap daerah.
Baca Juga: Indonesia Kembali Terima 2 Juta Dosis Vaksin Pfizer dan AstraZeneca
Untuk itulah, Muttaqin mengingatkan pemerintah perlu mewaspadai masalah capaian vaksinasi berpijak pada pengalaman negara lain.
Dia mencontohkan Singapura yang vaksinasi lengkapnya sudah mencapai 82 persen populasi tetapi kini justru menghadapi ledakan Covid-19.
"Situasi ini mengindikasikan vaksinasi Indonesia yang lebih rendah memiliki risiko lebih besar dibanding Singapura," cetusnya.
Jika capaian vaksinasi belum maksimal, maka dia menekankan pentingnya mengendalikan mobilitas penduduk dan kampanye disiplin protokol kesehatan ditingkatkan.
"Tujuannya untuk mencegah potensi terjadinya gelombang ketiga kasus penularan Covid-19 di Indonesia," tukasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Info Vaksin Surabaya 22 Oktober 2021 di 10 Tempat, Ada Gerakan Vaksinasi Massal
-
Gerindra Jateng Dorong Percepatan Vaksinasi Tanoa Syarat Domisili
-
Wabup Pati Ajak Pemuda Jadi Pelopor Vaksinasi Covid-19
-
Capaian Vaksinasi di Kalsel Baru 34,37 Persen, Presiden Jokowi Minta Dipercepat
-
Sempat Dianggap Monopoli Vaksin COVID-19, Amerika Ternyata Sumbangkan 200 Juta Dosis
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini