Suara.com - Pasukan keamanan bentrok dengan demonstran yang marah atas kudeta militer yang menggagalkan transisi menuju demokrasi. Bentrokan tersebut memicu kecaman internasional, dengan PBB dan Amerika Serikat meningkatkan tekanan pada pemerintah militer baru Sudan.
Mengutip Aljazeera, Jumat (29/10/2021), petugas medis mengabarkan setidaknya satu demonstran tewas pada Kamis (28/10/2021), hari keempat konfrontasi antara tentara dan pengunjuk rasa anti-kudeta di ibu kota Sudan, Khartoum.
Dewan Keamanan PBB sebelumnya telah meminta militer untuk memulihkan pemerintah yang dipimpin sipil yang mereka gulingkan pada Senin (25/10/2021).
Dewan Keamanan PBB telah menyatakan keprihatinan serius tentang perebutan kekuasaan tentara di negara Afrika Timur Laut yang dilanda kemiskinan dan mendesak semua pihak untuk terlibat dalam dialog tanpa prasyarat.
Setelah adanya pernyataan Dewan Keamanan PBB tersebut, Presiden AS Joe Biden mengatakan negaranya mendukung para demonstran.
"Bersama-sama, pesan kami kepada otoritas militer Sudan luar biasa dan jelas, rakyat Sudan harus diizinkan untuk memprotes secara damai dan pemerintah transisi yang dipimpin sipil harus dipulihkan," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
“Peristiwa beberapa hari terakhir adalah kemunduran besar, tetapi Amerika Serikat akan terus berdiri bersama rakyat Sudan dan perjuangan tanpa kekerasan mereka.”
Selama pemimpin sipil Sudan, Perdana Menteri Abdalla Hamdok, berada di bawah rumah tahanan, ibu kota telah diguncang oleh hari-hari kerusuhan dan bersiap untuk demonstrasi besar pada Sabtu besok.
Jalan-jalan telah diblokir oleh barikade batu. Puing-puing dan ban mobil yang terbakar menciptakan asap hitam yang mengepul ke langit. Sebagian besar toko juga telah ditutup dalam kampanye pembangkangan sipil.
Baca Juga: AS Mantap Beri Dukungan ke Taiwan untuk Bertahan Hidup jika Diserang China
"Kami tidak menginginkan kekuatan militer, kami menginginkan kehidupan demokrasi yang bebas di negara ini," kata seorang pengunjuk rasa, yang meminta tidak disebutkan namanya, kepada kantor berita AFP.
Wartawan AFP melaporkan bentrokan jalanan pada Kamis (28/10/2021) mengguncang distrik Burri di Khartoum timur yang bergolak dan pinggiran Khartoum Utara.
Kematian terbaru membuat jumlah pengunjuk rasa yang tewas sejak kudeta Senin lalu bertambah setidaknya menjadi delapan orang. Sekitar 170 orang terluka dalam demonstrasi tersebut.
Gas air mata dan peluru berlapis karet ditembakkan ke arah para demonstran pada Kamis kemarin dan para saksi melaporkan beberapa cedera. (Jacinta Aura Maharani)
Berita Terkait
-
AS Mantap Beri Dukungan ke Taiwan untuk Bertahan Hidup jika Diserang China
-
Dianggap Bawa Pesan Kekerasan, Sekolah di AS Ini Larang Siswanya Pakai Kostum Squid Game
-
Cerita Kehidupan Heather Lois Mack Selama 7 Tahun Lebih Dipenjara di Bali
-
Setelah 7 Tahun Lebih Dipenjara di Bali, Heather Lois Mack Kini Bebas
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu