Suara.com - Di China, kini muncul istilah parenting 'darah ayam' di mana orangtua di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou lebih obsesif pada anak mereka.
Menyadur Indian Express Senin (1/11/2021), istilah darah ayam populer beberapa tahun terakhir di mana 'bayi-bayi ayam' digembleng lebih keras agar menjadi 'produk unggul' di masa depan.
Menurut SupChina.com, kata ayam atau djxuè adalah ungkapan sehari-hari yang berarti "menyuntikkan darah ayam".
Duludi China perawatan darah ayam pernah jadi tren di mana ayam jantan menerima darah ayam segar, yang dianggap sebagai obat untukjadi bibit unggul.
Seiring berjalannya waktu, istilah itu dipakai untuk menyebut orangtua obsesif yang ingin anaknya sukses dengan menyewa tutor eksklusif dan pelatih olahraga terbaik.
Beberapa bahkan rela membeli rumah di sebelah sekolah umum terbaik di kota. Itu bahkan masih kurang karena satu sekolah saja tidak cukup, nilai bagus juga belum cukup, karena semua orang menerapkan hal yang sama.
Kini reformasi pendidikan di Cina menambahkan keterampilan fisik, budaya, seni dan pengalaman internasional dalam penerimaan sekolah.
'Orangtua ayam' kemudian berlomba mengirim anak-anak ke lembaga pelatihan bahasa Inggris, Matematika, Cina, atau mata pelajaran lainnya.
Seperti di AS, 'bayi ayam' di China juga melakukan olahraga, musik, budaya dan jadi sukarelawan di komunitas sebagai poin bonus selama ujian masuk sekolah.
Baca Juga: Cara Bocah Ini Rayakan Ulang Tahun Banjir Pujian Warganet: Good Parenting
Laporan menyatakan tingkat miopia anak-anak di China termasuk yang tertinggi di dunia di mana 71 persen SMP dan 81 persen siswa SMA mengalami rabun jauh.
Ini juga menyebabkan tren baru atas 'lensa orthokeratology' - 'lensa OK' - yang biasanya dipakai semalaman, untuk meningkatkan penglihatan di siang hari.
Depresi di kalangan remaja China juga meningkat. Laporan Pengembangan Kesehatan Mental Nasional 2019-20 menemukan 25 persen remaja Tiongkok menderita depresi dan 7,4 persen mengalami depresi berat, kata outlet tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis
-
Katib PBNU Tajul Mafakhir ke Gus Yahya: Tak Terima Dicopot? Bawa ke Majelis Tahkim
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Penyisiran Ulang Sungai di Bogor, Polisi Temukan Rahang Bawah Diduga Milik Alvaro
-
Pakar Hukum UGM Ingatkan KPK Soal Kasus ASDP: Pastikan Murni Fraud, Bukan Keputusan Bisnis
-
Polisi Jadi 'Beking' Korporasi Perusak Lingkungan, Masyarakat Sipil Desak Reformasi Mendesak
-
Respons Gus Yahya Usai Beredar SE Pencopotan dari Ketum PBNU: Dokumen Ilegal Beredar Lewat WA!
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
PBNU Memanas! Waketum Amin Said: Islah Satu-satunya Jalan, Tak Ada Forum Bisa Copot Gus Yahya
-
Usut Kasus Bupati Ponorogo, KPK Geledah Kantor Swasta di Surabaya