Suara.com - Ketua RW 04, Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi mengklaim banjir yang menggenang enam RT di wilayahnya pada Senin (1/11/2021) kemarin lebih cepat surut dibanding pada banjir sebelumnya.
Dia mengatakan air berlahan surat hanya membutuhkan waktu kurang lebih lima jam.
"Jadi banjir kali ini saya lihat, naiknya cepat surutnya pun cepat hanya jam 3 hujan itu di hulu besar, sampai di warga RW 4 Cipinang Nelayu ini sekitar jam 5 sampai jam terjadi puncak kenaikan air di sana. Sehingga jam 7,8,9,10 sampai jam 12 malem itu air sudah surut," kata Iwan saat dihubungi wartawan pada Selasa (2/11/2021).
Dia mengatakan air cepat surut karena penyedotan air yang dilakukan Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur. Sebanyak enam mobil pemadam kebakaran (Damkar) dikerahkan untuk memompa genangan banjir.
"Dari Damkar itu sangat membantu percepatan surut. Membantu dalam percepatan surut karena dia disedot dengan enam Damkar mereka itu," kata Irwan.
"Kalau tidak dibantu oleh pihak Damkar itu kemungkinan sampai pagi baru surut. Dan karena juga hujan sudah enggak hujan lagi, sudah terang malam itu," sambungnya.
Di samping itu, dia juga mengklaim ketinggian air pada banjir kemarin lebih rendah.
"Ini sama warga saya dianggap kecil, biasanya tiga meter, antara tiga sampai empat meter," kata Irwan.
Bahkan, dia mengklaim sejumlah warga tertawa melihat ketinggian air yang hanya mencapai sekitar satu meter.
Baca Juga: Anies Tak Kunjung Realisasikan Cipinang Melayu Bebas Banjir, Nenek Rumiati Pindah Rumah
"Sama warga saya mah ketawa-ketawa. Dia malah seneng nguji rumah katanya," ungkap Irwan.
Testimoni Warga
Karena ketinggian air tergolong rendah, Yati, warga RT 4 yang ditemui Suara.com mengaku tidak mengalami kerugian yang cukup signifikan.
"Kemarin cuma sekitar 50 sentimeter, enggak ada kerugian sekarang, paling kerugian makanan yang enggak kejual," kata Yati saat ditemui Suara.com..
Dia juga mengaku pada banjir kemarin, genangan air lebih cepat surut.
"Ini banjir semalem katanya sudah surut," ujarnya.
Berita Terkait
-
Anies Tak Kunjung Realisasikan Cipinang Melayu Bebas Banjir, Nenek Rumiati Pindah Rumah
-
Foto Bareng hingga Janji Bebas Banjir, Nenek Rumiati Ngotot Minta Anies ke Cipinang Melayu
-
Atasi Banjir, Pemprov DKI Gandeng Pemerintah Pusat dan Daerah Tetangga
-
Lagi Heboh Kasus Mahasiswa Tewas, Anies Dilantik Riza jadi Anggota Kehormatan Menwa
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras