Suara.com - Laporan Sensus 2021 dari Home Office mengungkapkan kaum muslim di Inggris tercatat menjadi target kebencian agama dengan jumlahnya yang hampir setengah dari keseluruhan kejahatan berbasis kebencian agama.
Mengutip Evening Standard, Rabu (3/11/2021), pelanggaran kejahatan rasial terhadap kaum muslim di Inggris mencapai 45 persen dari semua kejahatan rasial agama yang tercatat pada Maret 2021, proporsi yang sama dengan tahun sebelumnya.
Tercatat 2.703 pelanggaran kejahatan rasial terhadap kaum muslim di Inggris. Contohnya seperti kejahatan rasial di mana agama korban diasumsikan tidak sama dengan kelompok agama yang sesungguhnya.
Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris (MCB) Zara Mohammed mengutuk “bentuk kefanatikan yang meluas” dan ancaman yang ditimbulkan dari kejahatan rasial tersebut, terutama bagi kaum muslim muda.
Kejahatan kebencian bermotivasi agama mengalami peningkatan sebesar 12 persen sementara volume dakwaan telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan perlunya tindakan lebih lanjut.
Salah satu solusi yang didukung oleh MCB adalah pemerintah Inggris menerima definisi Islamofobia dari All-Party Parliamentary Group (APPG) 2018, yaitu “Islamofobia berakar pada rasisme dan merupakan jenis rasisme yang menargetkan ekspresi Muslim atau persepsi Muslim.”
Proyek Islamophobia Response Unit (IRU) di bawah organisasi MEND telah bekerja untuk memecahkan masalah tersebut dengan pendekatan jangka panjang.
Unit ini berfokus pada dukungan hukum dan emosional secara gratis sepanjang tahun kepada para korban, pengumpulan data tentang statistik kejahatan rasial, dan penunjuk arah ke organisasi mitra. (Jacinta Aura Maharani)
Baca Juga: Husin Shihab ke Faizal Assegaf Soal Pernyataan Tentang NU: Hoaks dan Ujaran Kebencian
Berita Terkait
-
Kabar Baik, Indonesia Dapat Kiriman 134.560 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Inggris
-
Ogah Buang Waktu, Antonio Conte Langsung Pimpin Latihan Tottenham
-
Inggris Minat Investasi Hijau, Erick Thohir Minta BUMN-BUMN Tranformasi Energi Bersih
-
Inggris Menjadi Negara Pertama yang Resepkan Vape sebagai Produk Medis
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka