Suara.com - Aliansi Perlawanan Perubahan Iklim melakukan aksi unjuk rasa. Mereka meminta pemerintah melakukan aksi nyata untuk menghentikan krisis iklim global.
Aliansi yang terdiri dari LSM Greenpeace, Walhi, Extinction Rebellion, Solidaritas Perempuan, BEM UI dan Jeda Untuk Iklim ini melakukan aksi di simpang Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Jumat (5/11/2021) sore.
Mereka membawa sejumlah spanduk mengecam sejumlah pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan kabinetnya dalam KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau Conference Of Parties ke-26 (COP 26) di Glasgow, Skotlandia pada Selasa (2/11/2021) kemarin.
"Jokowi, Aksi Iklim Sekarang, Bukan Bacot, Deforestasi turun signifikan blablabla, Jokowi Bacot, keadilan iklim untuk semua," tulis mereka di spanduknya.
Novita Indri dari Jeda Untuk Iklim menjelaskan, pencapaian yang disebutkan pemerintah dalam KTT COP 26 tidak sesuai dengan fakta dilapangan, angka 82 persen penurunan deforestasi yang disampaikan Jokowi dinilai tidak tepat.
"Sederet angka dan kata-kata yang disampaikan oleh Presiden pada COP26 hanyalah omong kosong," kata Novita.
Mereka juga mengecam sikap pemerintah yang menyebut semangat zero deforestasi tidak boleh menghalangi pembangunan era Jokowi.
"Pembangunan besar-besaran yang katanya dilakukan 'demi kesejahteraan masyarakat' pada kenyataannya adalah pembangunan yang menghancurkan ekonomi masyarakat dan menjerumuskan masyarakat menjadi tergantung terhadap ekonomi ekstraktif yang para oligarki miliki," tegasnya.
Dalam aksinya mereka juga menggelar sidang tandingan melawan KTT COP 26 di simpang Patung Kuda yang menurut mereka hanya buaian pemimpin dunia yang tidak memikirkan krisis iklim.
Baca Juga: Puan Maharani Dorong Pembangunan Ekonomi Hijau untuk Atasi Perubahan Iklim
APPI mendesak pemerintah menghentikan pemberian izin baru untuk pembangunan PLTU batu bara, termasuk PLTU co-firing dan PLTU dengan teknologi CCS dan mempensiunkan pengoperasian PLTU batubara dan segera beralih ke energi terbarukan.
Mengedepankan Zero deforestation tanpa ada dalih pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah juga harus segera mengesahkan National Gender Action Plan untuk memastikan akses, kontrol, partisipasi dan manfaat bagi perempuan dalam setiap kebijakan dan proyek iklim yang dilakukan, termasuk memastikan kebijakan maupun proyek tersebut tidak berbahaya dan merugikan perempuan.
Meningkatkan target penurunan emisi dalam NDC dan memastikan rencana ambisius untuk mencapai net zero emission paling lambat sebelum 2050.
Menghentikan pemberian konsesi di pulau-pulau kecil dan wilayah pesisir.
Meningkatkan perlindungan, pelibatan dan partisipasi dari garda terdepan seperti masyarakat adat, petani, masyarakat pesisir, dan komunitas lokal lainnya terhadap perlindungan lingkungan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi