Suara.com - Sebanyak 300 Kepala Keluarga penghuni enam Rukun Tetangga di Rukun Warga 022 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara memilih bertahan di rumah meskipun selama tiga hari terkena rob atau banjir pesisir. Alasannya mereka sudah terbiasa dengan banjir rob sehingga enggan mengungsi ke tempat lain.
Lurah Pluit Helwin Ginting, mengatakan warga pada enam Rukun Tetangga di Rukun Warga 022 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara itu terkena dampak rob dengan ketinggian 30-60 sentimeter. Namun warga setempat belum ada yang mau diungsikan karena tidak ingin meninggalkan rumah masing-masing.
"Tidak ada masyarakat yang mau diungsikan, tetap bertahan di rumah-rumah masing-masing. Sejauh ini aman, tapi kami imbau lewat RT/RW-nya supaya masyarakatnya juga menjaga agar jangan ada yang terkena setrum (listrik)," ujar Helwin seperti dikutip Antara, Senin (8/11/2021)
Helwin mengatakan sejauh ini belum ada pemadaman arus listrik oleh PLN setempat. Listrik masih mengalir karena dinilai ketinggian maksimal air rob belum sampai ke colokan listrik di rumah-rumah warga.
"Untuk sore ini air sudah mulai surut. Jadi ketinggian maksimumnya sudah lewat. Kami juga sedikit agak lebih tenang," ujar Helwin.
Untuk pencegahan, Helwin menginstruksikan Ketua RT yang terdampak di RW022 antara lain RT 02, RT 03, RT 04, RT 06, RT07, RT 10, dan RT 01 yang kena sebagian, agar mensurvei warga di lingkungan masing-masing yang perlu diungsikan, seperti orang tua dan anak bawah lima tahun (balita) hingga ke rumah di gang kecil.
"Pak RT masuk-masuk ke gang untuk mengimbau warga supaya warganya juga tenang. Kami sambangi RT-nya semua, ada lebih kurang 300 kepala keluarga yang terkena dampak, itu (jumlah) yang masuk ke dalam rumahnya," kata Helwin.
Untuk penanganan genangan, Kelurahan melibatkan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) berjumlah 46 orang, yang tugasnya 10 orang di tempat ini langsung untuk mengambil sampah-sampah yang meluap hingga ke ruas jalan.
"Ini supaya aliran air lancar dan jalan jangan terlihat kotor. Ada dua tim untuk mengambil sampah-sampah yang ada di saluran, terus satu tim yang mengambil di saluran yang crossing, jadi sampah tidak sampai masuk ke rumah pompa nantinya," kata Helwin.
Baca Juga: Wagub Riza Bantah Lebih Urus Formula E Ketimbang Banjir: Program Kami Banyak Sekali
Sejauh ini, Kelurahan Pluit belum membuat posko pengungsian, karena belum ada warga yang bersedia pindah. Namun untuk bantuan seperti makanan dan obat-obatan terus dikomunikasikan dengan pihak yang terkait seperti Puskesmas, Suku Dinas Kesehatan, dan Suku Dinas Sosial.
Sementara itu warga lainnya, Suryanti mengatakan dirinya belum mau meninggalkan rumah karena menilai kenaikan air laut seperti saat ini sudah biasa dirasakan di pemukiman tersebut.
"Sudah biasa, makanya enggak mau mengungsi," kata Suryanti. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal