EPRDF memilih Abiy Ahmed, dari kelompok etnis Oromo, sebagai penggantinya dan dia segera terpilih sebagai perdana menteri.
Abiy seorang politikus non-Tigrayan yang memiliki ikatan yang tak begitu kuat dengan TPLF, menikmati popularitas yang meluas.
Dia menggulingkan banyak pejabat Tigrayan, menuduhkan serangkaian korupsi dan memperkenalkan beberapa reformasi politik yang mengesampingkan TPLF.
Pada akhir 2019, Abiy membubarkan pemerintahan koalisi EPRDF dan bergerak membentuk Partai Sejahtera (PP).
TPLF yang menolak untuk bergabung dengan kelompok itu, pindah kembali ke kubunya. Setelah pemilihan umum 2020 tertunda akibat pandemi COVID-19, TPLF dan beberapa pemimpin oposisi lainnya menuduh Abiy menunda pemungutan suara untuk tetap berkuasa.
Meskipun ada penundaan, pejabat di wilayah Tigray tetap melanjutkan pemilihan kepala daerah pada September 2020.
Sebulan kemudian, pemerintah federal mulai menahan dana dari pemerintah daerah. Baku tembak sejak awal November 2020 Pada awal November 2020, pasukan TPLF dituduh menyerang dan menjarah pangkalan militer federal di wilayah tersebut.
Abiy memulai kampanye militer di wilayah Tigray, yang dikenal sebagai Operasi Penegakan Hukum, dan berjanji akan segera mengalahkan para pejuang TPLF.
Tetapi sejak Juni 2021, tentara Etiopia terus mengalami kemunduran dan terpaksa mundur dari Tigray.
Baca Juga: Drone Meledak di Kediaman PM Al-Kadhimi, Situasi Irak Memanas
Sekarang garis depan semakin dekat ke Addis Ababa, dengan perdana menteri menyerukan warga untuk siap mempertahankan ibu kota.
Para pemberontak Tigray mungkin berada di atas angin, tetapi menaklukkan Addis Ababa tidak akan mudah.
Mereka kemungkinan akan menghadapi perlawanan dari orang Etiopia lainnya yang takut akan kembalinya kekuasaan partai yang memerintah negara itu selama hampir tiga dekade. (pkp/vlz)
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya