Suara.com - Ratusan kotak amal diduga milik jaringan Jamaah Islamiyah (JI) disebut disebarkan di 12 kabupaten/kota di Lampung. Kotak amal itu disebut diguanakan untuk mendanai aksi terorisme.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengungkapkan ratusan kotak amal itu ditempatkan di rumah makan hingga musala.
"Itu tersebar hampir di seluruh wilayah kabupaten/kota di Lampung. Dan penyebarannya mulai ditempat-tempat rumah makan dan beberapa musala," kata Ramadhan saat di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/11/2021).
Selain itu kotak amal tersebut juga disebar di lokasi perkumpulan kelompok jaringan JI.
"Dan di tempat mereka berkumpul, di tempat majelis perkumpulan mereka," ujar Ramadhan.
Adapun 12 kabupaten / kota wilayah penyebaran kotak amal itu di antaranya:
- Kabupaten Lampung Selatan,
- Kabupaten Lampung Timur,
- Kabupaten Lampung Utara,
- Kabupaten Lampung Tengah,
- Kota Metro,
- Kabupaten Tulang Bawang,
- Kabupaten Pringsewu,
- Kabupaten Pesawaran,
- Kabupaten Lampung Barat,
- Kota Bandar Lampung,
- Kabupaten Tulang Bawang Barat
- Kabupaten Pesisir Barat.
Disita
Sebelumnya Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyita lebih dari 700 kotak amal dari Lembaga Amil Zakat Abdurrahman Bin Auf (LAZ ABA) di Lampung.
Ratusan kotak amal yang disita Densus 88 terdiri atas 76 kotak amal kaca berkaki, 706 kotak amal berbahan kaca, 29 kotak amal berbahan kayu, dan satu bundel akta pendirian organisasi.
Baca Juga: Satu Teroris JI Jatim Ditangkap Densus 88 di Samping Lapangan Bola
Deputi II BNPT, Brigjen Pol Ibnu Suhendra menerangkan LAZ ABA merupakan lembaga yang memiliki program dakwah, pendidikan, kesehatan, santunan sosial, solidaritas dunia Islam, pemberdayaan ekonomi umat, dan tanggap bencana.
Program-program itu, kata dia, dibiayai oleh kegiatan pengumpulan dana secara sukarela.
Namun, ujarnya, program dan pengumpulan amal itu diyakini jadi kamuflase organisasi untuk turut membiayai kepentingan jaringan teroris.
"Pengumpulan dana,red.) itu jadi modus (dan dibelokkan) untuk pengumpulan dana kelompok JI,” katanya.
Oleh karena itu, BNPT bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Densus 88 Antiteror Polri menelusuri dan memeriksa aliran dana kotak amal itu.
“Penelusuran tersebut demi mengetahui secara rinci berapa nilai yang didapat dari pengumpulan dana kelompok teroris. BNPT juga bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memonitor secara ketat fund raising (pengumpulan dana, red.) yang dilakukan kelompok teror,” terangnya.
Berita Terkait
-
Polri Sebut 5 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jatim Miliki Keterkaitan dengan JI Lampung
-
Satu Teroris JI Jatim Ditangkap Densus 88 di Samping Lapangan Bola
-
Pasok Senjata hingga Latih Kader Secara Militer, 5 Teroris JI di Jatim Dicokok Densus
-
Fadli Zon Kritik Penyitaan Kotak Amal Jaringan Teroris JI di Lampung, Ini Kata Kompolnas
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?