Suara.com - Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah memperhatikan penuh ketersediaan sumber daya manusia di bidang kesehatan. Permintaan itu menyusul Hari Kesehatan Nasional yang diperingati pada 12 November 2021.
Peningkatan SDM kesehatan menjadi penting untuk mensuskeskan kegiatan prioritas nasional, semisal Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Netty mengatakan kegiatan prioritas itu dapat tercapai seiring adanya peningkatakan dari sisi kuantitas maupun kualitas.
"Pemerintah harus mencetak tenaga kesehatan yang diperlukan terutama di daerah terpencil, tertinggal, dan perbatasan, atau terluar dengan mengedepankan prinsip keadilan, kesetaraan, pemerataan, dan keterjangkauan" kata Netty, Jumat (12/11/2021).
Bukan cuma meningkatkan SDM, pemerintah juga diharuskan mendukung kebijakan yang berpihak pada kemandirian industri farmasi.
Kebijakan terhadap pengembangan dan kemandirian di bidang industri farmasi, obat, dan alat kesehatan kata Netty merupakan wujud implementasi Inpres nomor 6/2016.
"Jangan sia-siakan kekayaan alam kita yang banyak tumbuh tanaman-tanaman obat. Karena faktanya saat ini, mayoritas obat maupun alkes yang digunakan untuk penanganan Covid-19 di Indonesia berasal dari impor," ujar Netty.
Netty menyoroti dampak pandemi yang diketahui merenggut banyak tenaga kesehatan. Ia berujar lebih dari 2.000 tenaga kesehatan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
"Kebanyakan dari mereka adalah dokter dan perawat. Ini harus jadi catatan serius, karena akan berdampak pada pelayanan dan fasilitas kesehatan pada umumnya" kata Netty.
Baca Juga: Viral Nakes Bikin Konten soal Suntik KB, dr Tirta: Urusan Pribadi Pasien Tak Boleh Disebar
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan