Suara.com - Gaung koalisi antara PDIP dan Gerindra untuk bersinergi di tahun 2024 mendatang semakin nyaring digaungkan. Hal tersebut diketahui disampaikan langsung oleh Sekretaris Jendral Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Melansir dari wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Pimpinan MPR RI Fraksi PPP Arsul Sani menyampaikan, partainya perlu mempertimbangkan banyak faktor apabila diberi tawaran untuk bergabung dengan koalisi tersebut.
Salah satu faktor yang akandipertimbangkan ialah sosok-sosok yang akan mengisi posisi capres dan cawapres dalam koalisi tersebut.
Arsul juga menjelaskan bahwa saat ini masih terlalu dini bagi PPP untuk menjawab soal kemungkinan bergabung dalam koalisi tersebut.
"Melihat gabung atau tidak gabung Tuh kan banyak faktor ya, faktornya antara lain misalnya siapa capres dan cawapres nya, ya kemudian Bagaimana kesepakatan politiknya, karena akan seperti itu," ujar Arsul Sani, di Gedung DPR RI, Senin (29/11/2021).
Lebih lanjut, Arsul Sani menyebut belum bisa menentukan arah PPP. Ia mengaku masih menunggu kemungkinan munculnya koalisi lain dan penawaran yang lebih menarik.
"Jadi kalau bicara akan gabung atau tidak masih terlalu pagi jawabnya, barangkali nanti ada koalisi yang lain, yang tawarannya lebih menarik," lanjutnya.
Sebelumnya Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kadernya, terutama yang ada di Provinsi Jawa Tengah untuk belajar membangun militansi dan pengelolaan partai kepada PDIP.
"Kami ingin belajar sama 'njenengan' (PDIP), bersama-sama. Indonesia ini terlalu luas jika diurus sendirian. Yang penting pada 2024, jangan jauh dari PDIP, kalau bisa, teman-teman Gerindra diberi ruang sedikitlah," kata Muzani dikutip dari ANTARA saat memberikan arahan pada Peresmian Kantor Sekretariat DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Minggu (29/11/2021).
Baca Juga: Wujudkan Prabowo Jadi Presiden, Gerindra Siap Kerja Sama dengan PDIP
Hal tersebut disampaikan Muzani tanpa alasan, karena di provinsi lain, partai politik pemenang pesta demokrasi sudah terbiasa bergantian, kecuali di Jateng.
"Di Jabar, Jatim, Banten atau bahkan di DKI Jakarta bergantian partai, namun di Jateng, PDIP selalu mendominasi dan saya mengakui Jateng memang jadi kandang banteng," ujarnya.
Di hadapan kader PDIP, Muzani menyampaikan alangkah baiknya jika partai bekerja sama karena sudah tidak saatnya saling bersitegang.
Muzani memuji kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo mulai dari pembangunan infrastruktur, kawasan industri hingga soal rencana pembangunan ibu kota baru yang harus terus dilakukan setelah masa pemerintahan Jokowi-Maruf Amin berakhir.
"Dalam pandangan kami, Pak Prabowo orang yang tepat melakukannya. Saya berharap doa saya saat mengatakan itu tadi diamini teman-teman PDIP," ujarnya yang disambut tepuk tangan peserta yang hadir.
Berita Terkait
-
Lumba-lumba Bali yang Berenang Bareng Lucinta Luna Hilang, BKSDA Sebut 2 Ekor Mati
-
Respons Putusan MK soal UU Cipta Kerja, Baleg DPR Akan Revisi UU PPP
-
Belum Terima Info Soal Isu Reshuffle Kabinet, Waketum PPP: Saya Tanya Tokek Istana Dulu
-
Gerindra Siap Kerja dengan PDIP, PPP Malah Ingin Ada Poros Ketiga di Pilpres 2024
-
Wujudkan Prabowo Jadi Presiden, Gerindra Siap Kerja Sama dengan PDIP
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita