Suara.com - Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Johan Budi menilai, selama ini terlalu banyak pihak yang mewakili Presiden Jokowi untuk berbicara di depan publik, selayaknya juru bicara.
Menurut Johan, ke depan juru bicara presiden harus dibuat satu pintu.
"Menurut saya harus satu pintu yang mewakili Pak Jokowi. Jadi jubir presiden dan jubir pemerintah saya kira itu beda," kata Johan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (6/12/2021).
Selama ini, diperhatikan Johan, banyak pihak di Istana yang berbicara, selain Fadjroel Rachman yang memang sewaktu itu ditugaskam sebagai jubir.
"Nah, kalau posisi jubir orang yang menyuarakan Pak Jokowi sekarang banyak. Makanya, stafsus khusus menteri pun juga bicara mewakili Pak Jokowi. Deputi di KSP juga mewakili Pak Jokowi, mewakili presiden kan sudah terlalu banyak," kata Johan.
Lantaran itu, mantan staf khusus presiden ini juga mengemukakan, keputusan untuk menjadikan juru bicara presiden berada di tangan Jokowi.
"Sekarang tinggal pak presiden apa yang dilakukan internal istana itu sudah mewakili belum kepentingan Pak Jokowi. Kalau belum ya masih memerlukan itu kan tergantung Pak Jokowi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban