Suara.com - Seorang anggota kongres Amerika Serikat dihujani kritik setelah mengunggah foto perayaan Natal bersama keluarganya dengan senapan serbu, selang beberapa hari setelah kasus penembakan mematikan di satu sekolah.
Politisi Partai Republik yang mewakili negara bagian Kentucky, Thomas Massie, mencuit foto tersebut dengan keterangan gambar: "Selamat Natal! Tambahan. Santa, harap bawakan peluru".
Unggahan itu telah dikecam oleh kalangan keluarga korban kekerasan senjata api, termasuk politisi dari Partai Demokrat dan Republik sendiri.
BBC sudah mengontak Massie untuk menanggapi hal ini.
Baca Juga:
- Kasus penembakan 'bikin malu' AS, Joe Biden berantas 'senjata hantu' - apa maksudnya?
- Yang akan terjadi jika semua senjata api menghilang dari muka bumi
- Demonstran bersenjata gelar aksi menentang 'lockdown' di AS, senator pakai rompi antipeluru
Di tengah kontroversi itu, Massie mencuit pesan-pesan dukungan maupun membalas komentar mereka yang melontarkan kritik - termasuk kepada netizen yang mengatakan bahwa Massie "tuli" dengan komentar dan "tidak sensitif".
Foto itu diunggah beberapa hari setelah insiden penembakan sebuah sekolah di Michigan yang menyebabkan empat remaja tewas dan tujuh orang lainnya cedera. Insiden ini terjadi setelah seorang siswa berusia 15 tahun diduga mengamuk menggunakan pistol ayahnya.
Orang tua tersangka telah ditahan dengan tuduhan pembunuhan tidak direncanakan karena gagal memperhatikan banyak tanda bahaya sebelum peristiwa terjadi. Mereka mengaku tidak bersalah.
Ini merupakan tragedi terbaru dari rangkaian kasus kekerasan senjata api di AS yang memicu perdebatan sengit mengenai aturan dan hak-hak penggunaan senjata api.
Keluarga korban senjata api di sekolah dari kasus sebelumnya juga ikut berkomentar menentang unggahan anggota parlemen tersebut.
Baca Juga: Posting Foto Natal, Pangeran William Cium Gemas Pangeran Louis
Fred Guttenberg adalah ayah Jamie, pelajar yang meninggal dalam insiden penembakan di sekolah menengah atas Parkland di Flordia pada 2018 - salah satu serangan terburuk di AS yang pernah terjadi.
Dia mengunggah foto Jamie, dan juga sebuah foto batu nisannya di bawah unggahan anggota DPR, Thomas Massie.
https://twitter.com/fred_guttenberg/status/1467222605388296202
Manuel Oliver orang tua dari Jaoquin yang juga tewas dalam serangan di Parkland, mengatakan kepada BBC bahwa cuitan tersebut merupakan "rasa terburuk yang pernah ada".
Sejumlah tokoh dari Partai Republik juga mengecam unggahan tersebut.
Adam Kinzinger, seorang anggota parlemen Republik dari Illionis, mengejek Massie karena memamerkan adegan "pemujaan senjata" di dalam postingannya.
Anthony Scaramucci, yang pernah menjadi direktur komunikasi mantan Presiden Donald Trump, mencuit bahwa dia akan mendanai setiap kandidat yang berpotensi melawan Massie pada pemilu legislatif tahun depan.
Terlepas dari kritik tersebut, sejumlah nama besar di lingkaran kelompok konservatif AS membela Massie.
Wakil dari Colorado sekaligus aktivis hak penggunaan senjata api, Lauren Boebert mencuit: "Itu adalah jenis kartu Natal saya".
Massie pertama kali terpilih menjadi anggota Kongres dari Kentucky pada 2012, dan dia terkait erat dengan sayap liberal Partai Republik.
Dia adalah pendukung gigih Amandemen Kedua Konstitusi - yaitu hak untuk memiliki senjata api - dan secara keras menentang usulan pengendalian penggunaan senjata api, dengan mengatakan bahwa hal ini tidak akan menghentikan serangan di sekolah.
- Atasi kisruh pembelian senjata, Indonesia 'perlu UU senjata api'
- Penembakan Selandia Baru: Warga serahkan senjata api setelah serangan masjid di Christchurch
Pada April lalu, dia memperkenalkan rancangan undang undang terkait perubahan batas usia minimum untuk bisa membeli pistol, dari 21 tahun menjadi 18 tahun.
Sejauh ini permintaan tanggapan dari BBC belum mendapat respon.
Pada 2020, kasus kekerasan senjata api telah menelan korban jiwa hampir 20.000 warga AS - lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, setidaknya dalam dua dekade terakhir - menurut data dari Gun Violence Archive.
Berita terkait yang bisa Anda simak:
Berita Terkait
-
BRI Super League Goes to Campus: Kenalkan Industri Sepak Bola ke Generasi Muda
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?
-
Cara Melakukan Umrah Mandiri, Segini Biayanya!
-
Raisa Diterpa Cobaan Bertubi-tubi, Vidi Aldiano Kirim Pesan Menyentuh
-
Bikin Gempar Mau Gugat YG Entertainment, Kondisi Park Bom 2NE1 Disebut Mengkhawatirkan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta