Suara.com - Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut menyampaikan tanggapannya terkait reaksi Gibran Rakabuming saat mengetahui elektabilitasnya lebih tinggi dari Anies-AHY.
Lewat sebuah cuitan di akun Twitternya, Ferdinand menyebut sikap Gibran menurun dari sang ayah, yakni Presiden Joko Widodo.
Ferdinand memuji Jokowi sebagai sosok yang rendah hati. Sikap itulah yang ia nilai menurun ke Gibran. Terlihat saat Wali Kota Solo itu menampik hasil survei yang menempatkan dirinya lebih unggul dari Anies dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Dari pertama saya kenal Jokowi, salah satu yang salut adalah sikap rendah hatinya. Sikap itu juga menurun ke Gibran putra beliau," tulis Ferdinand.
Lebih lanjut Ferdinand menyebut bahwa Jokowi tentu punya kekurangan seperti halnya semua orang juga punya kekurangan.
"Soal kekurangan, Jokowi punya, dan semua orang punya. Tapi yang membuat kekurangan itu tertutupi adalah adab, akhlaknya, toto kromo Wong Jowonya luar biasa," sambung Ferdinand.
Elektabilitas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam bursa calon presiden (Capres) 2024 terus meningkat hingga masuk 10 besar.
Bahkan elektabilitas putra sulung Presiden Jokowi ini di atas Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Hasil survei terkait tokoh-tokoh yang masuk bursa Capres 2024 yang dilakukan Citra Nusantara Network, elektabilitas bapak dua anak itu berada diperingkat tujuh dengan mencapai 4,2 persen.
Baca Juga: Stadion Manahan Gagal Jadi Tuan Rumah 8 Besar Liga 2, Gibran: Tidak Masalah
Gibran populer karena kinerjanya yang dinilai dekat dengan rakyat.
Sementara elektabilitas AHY sebesar 4,1 persen. Sedangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di angka 3,6 persen.
Meski demikian, saat ditemui di Balai Kota Solo, Gibran enggan menanggapi dan berkomentar lebih lanjut mengenai hasil survei tersebut. Gibran memilih fokus bekerja di Solo.
"Opo meneh, ora wis (apa lagi, enggak ah). Neng Solo sik (di Solo dulu)," kata Gibran, Kamis (2/12/2021).
"Aku ora mungkin di atasnya Mas Agus to yo. Ora ora, saya fokus di Solo," tandas dia.
Berita Terkait
-
Hasil Survey : Kepopuleran Prabowo Menguat karena Pendukung Jokowi
-
Popularitas Prabowo Sebagai Capres Moncer, Pengamat Sebut Ada Peran Pendukung Jokowi
-
Hari Ini Jokowi Terbang Ke Lumajang, Tinjau Daerah Terdampak Erupsi Semeru
-
Jokowi Terima Jeruk dari Warga Karo yang Minta Perbaikan Jalan
-
Stadion Manahan Gagal Jadi Tuan Rumah 8 Besar Liga 2, Gibran: Tidak Masalah
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Suara Ibu Peduli Makan Bergizi Gratis: Jangan Tunggu Ada yang Meninggal!
-
Sejarah Lambang Kakbah di Logo PPP, Muncul Wacana Mau Diganti