Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sempat menjadi juara penyebaran Covid 19 pasca libur lebaran lalu. Hal tersebut diharapkan tidak terulang di libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti. Untuk itu, masyarakat dan pelaku usaha sektor pariwisata dihimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 di masa liburan Nataru.
Ketua Sub Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19, Troy Pantouw mengatakan, penerapan Prokes ini penting, mengingat belajar dari beberapa pengalaman yang lalu, biasanya ada kenaikan jumlah penularan pasca periode liburan akibat masyarakat lalai terhadap Prokes.
“Pemerintah memahami bahwa sektor pariwisata yang sempat stagnan akibat pandemi harus dibangkitkan kembali, tapi perlu diingat, kita masih dalam kondisi Pandemi, sehingga diperlukan strategi untuk menyeimbangkan antara pergerakan ekonomi dan pencegahan kasus Covid 19, salah satu strategi adalah dengan menerapkan pemberlakuan protokol cleanliness, health, safety, and environment sustainability (CSHE) di tempat penyelenggaraan wisata,” ujar Troy saat memberikan kata sambutan dalam acara “Penerapan Prokes Covid – 19 Jelang Kebangkitan Sektor Pariwisata”, di Bandung, Kamis (9/12/2022).
Menurut Troy, di masa new normal ini, kegiatan ekonomi memang harus tetap berjalan, termasuk industri pariwisata. Namun, di sisi lain, masyarakat juga harus mematuhi Protokol Kesehatan Covid – 19 dan mengikuti anjuran pemerintah untuk mencegah terjadinya lonjakan penularan Covid – 19.
“Di tengah kondisi yang tidak menentu saat ini dan muculnya berbagai varian baru, masyarakat harus tetap menyadari bahwa pandemi ini belum berakhir. Masyarakat harus tetap mengikuti Prokes, khususnya dalam menghadapi libur Nataru,” kata dia.
Hadir dalam acara yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik mengatakan Kota Kembang Bandung memang memiliki daya tarik wisata yang luar biasa bagi para wisatawan, terutama di musim liburan, tak terkecuali di libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 ini, yang diperkirakan akan terjadi lonjakan jumlah wisatawan di ibukota provinsi Jawa Barat tersebut. Meski demikian, para pelaku usaha di sektor pariwisata dan wisatawan dihimbau agar terus menerapkan protokol kesehatan (Prokes ) Covid-19.
Dedi mengungkapkan, pihak Dinas Pariwisata Jabar telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penularan di sektor pariwisata, salah satunya adalah dengan menjalankan Program Wisata Vaksin. Program ini dilakukan dengan strategi jemput bola ke para pelaku usaha wisata dan wisatawan.
“Di tempat wisata kita lakukan kolaborasi dengan kabupaten kota dan dengan penyedia jasa daya tarik wisata. Kita lakukan vaksin di tempat, baik itu dosis 1 maupun dosis 2. Nah ini adalah upaya kita mengejar herd immunity, karena Jawa Barat posisi Desember ini baru mencapai 66% untuk vaksin dosis 1. Kemudian dosis 2 baru mencapai sekitar 44%. Kita harus mengejar semuanya itu. Karena penduduk Jabar ini, bonus demografinya mencapai hampir 50 juta dan jangkauannya cukup lumayan. Dengan 66% ini sudah cukup bagus,” kata Dedi Taufik.
Terkait antisipasi terjadinya penularan saat libur Nataru 2022 ini, karena akan menjadi lonjakan wisatawan yang cukup signifikan yang mendatang sejumlah objek wisata di Jabar, pihak selain gencar menyampaikan sosialisasi, pihaknya juga akan melakukan 3 T (Testing, Tracing, Treatment). Memastikan setiap Satgas di masing – masing tempat wisata bisa berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Kapolres Semarang Awasi Sejumlah Tempat Wisata di Bawen Jelang Libur Nataru
“Itu salah satu cara, bagaimana kita menerima kunjungan wisatawan di Jawa Barat. Yang pasti kita harus memastikan nyaman dan aman. Jangan sampai ada yang terpapar di tempat wisata. Untuk itu, kita lakukan early warning dengan melakukan 3 T,” tutur Dedi.
Berita Terkait
-
PPKM Level 3 Dibatalkan, Aktivitas Sekolah di DIY Ditiadakan Selama Libur Nataru
-
Catat! Ini Posko Check Point Penjagaan Terpadu Saat Libur Nataru di Balikpapan
-
Satgas Covid-19 Pastikan 6 Pintu Masuk Internasional Bisa Deteksi Varian Omicron
-
Pemkot Jogja Masih Pikir-Pikir Tutup Titik Nol Kilometer Saat Libur Nataru 2021
-
PPKM Level 3 Dibatalkan Saat Libur Nataru, Gibran: Saya Nggak Mau Menyulitkan Warga
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf