Suara.com - Kantor Staf Presiden (KSP) mengimbau semua masyarakat untuk tidak terlena dengan semakin terkendalinya situasi Covid-19 karena ancaman gelombang ketiga ada di depan mata, terutama menjelang perayaan natal 2021 dan tahun baru 2022.
Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo mengatakan pemerintah tak ingin menakut -nakuti masyarakat, namun hanya menimbau meningkatkan kewaspadaan.
"Pemerintah tidak ingin menakut-nakuti, tapi meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah mempelajari kasus yang telah ada dari berbagai negara lain yang terkena lebih dahulu dan kita tidak ingin kondisi pontang-panting terjadi lagi di Indonesia," ujar Abraham, Sabtu (11/12/2021).
Kepada 68 perwakilan organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, dan organisasi kepemudaan Kota Salatiga yang hadir dalam forum KSP Mendengar tersebut, Abraham juga mendorong kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk ditingkatkan kembali untuk menangkal gelombang ketiga.
"Kondisi menjelang Nataru sangat dinamis, banyak perubahan yang membuat Pemerintah pun harus menyesuaikan kebijakan," ucap Abraham.
Abraham menekankan kedatangan KSP untuk mendengar masukan dari masyarakat. Hal tersebut kata dia sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
"Di sini kami hadir untuk mendengar masukan dari masyarakat. Sebagaimana disampaikan Jokowi, pandangan masyarakat harus didengarkan karena Indonesia tidak mungkin bisa berhasil melawan pandemi tanpa dukungan masyarakat," kata Abraham.
KSP dalam menjalankan fungsinya untuk pengelolaan strategi komunikasi politik dan diseminasi informasi, termasuk penyampaian analisis data dan informasi strategis dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan, melaksanakan kegiatan reguler KSP Mendengar di daerah-daerah.
Kegiatan KSP Mendengar kali ini diselenggarakan untuk menampung aspirasi masyarakat di Salatiga, Jawa Tengah. Sementara itu, Salatiga adalah kota menjadi contoh dalam pengendalian gas dan rem Covid-19.
Baca Juga: Ahli: Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Tetap Efektif Lawan Varian Omicron
Namun, Kota ini sempat diguncang oleh penemuan kluster di salah satu Sekolah Dasar (SD) dengan belasan guru dan pelajar dinyatakan terpapar Covid-19 pekan lalu.
Pemerintah Kota Salatiga pun memutuskan untuk menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sekolah tersebut.
"Kita sudah 3 bulan mencatatkan kematian 0 akibat Covid-19, begitu juga dengan kasus baru. Salatiga terkenal cepat mencari kontak erat. Namun perlu diakui masih banyak masyarakat yang tidak mau diperiksa meski kontak erat dengan pasien COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Siti Zuraidah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis
-
Katib PBNU Tajul Mafakhir ke Gus Yahya: Tak Terima Dicopot? Bawa ke Majelis Tahkim
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Penyisiran Ulang Sungai di Bogor, Polisi Temukan Rahang Bawah Diduga Milik Alvaro
-
Pakar Hukum UGM Ingatkan KPK Soal Kasus ASDP: Pastikan Murni Fraud, Bukan Keputusan Bisnis
-
Polisi Jadi 'Beking' Korporasi Perusak Lingkungan, Masyarakat Sipil Desak Reformasi Mendesak
-
Respons Gus Yahya Usai Beredar SE Pencopotan dari Ketum PBNU: Dokumen Ilegal Beredar Lewat WA!
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
PBNU Memanas! Waketum Amin Said: Islah Satu-satunya Jalan, Tak Ada Forum Bisa Copot Gus Yahya
-
Usut Kasus Bupati Ponorogo, KPK Geledah Kantor Swasta di Surabaya