Suara.com - Wakil Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Prof Sofian Effendi, melihat upaya pemerintah dalam menjalankan reformasi birokrasi malah hanya akan melemahkan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
Selain itu, reformasi birokrasi juga dianggapnya menjadi sarana untuk pengumpulan suara pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hal tersebut disampaikan Sofian karena melihat reformasi birokrasi yang dijalankan pemerintah tidak mendorong peningkatan indeks demokrasi.
"Justru juga adalah untuk melemahkan pengawasan terhadap pemerintah, pengawasan terhadap independensi, melemahkan independensi dari yudisial," kata Sofian dalam webinar bertajuk Stagnasi Demokrasi? Pemilu, Partai Politik dan Relasi Bisnis Pasca Orde Baru, Rabu (15/12/2021).
"Yang terakhir justru adalah ada kerja sama antara lembaga legislatif dan pemerintah untuk mengontrol kira-kira 5 juta orang ASN yang untuk dijadikan sumber pengumpul suara buat memenangkan pemilu 2024," sambungnya.
Menurut Sofian, yang seharusnya menjadi ladang untuk menguatkan independensi dari ASN. Menurutnya reformasi birokrasi yang dilakukan pemerintah justru malah menurunkan pengawasan kegiatan dan kualitas ASN di sebagai pelayan publik untuk peningkatan kinerja dari pemerintah.
Karena itu, Sofian menyimpulkan kalau reformasi birokasi yang dilakukan pemerintah hingga saat ini tidak cukup untuk mengubah budaya dalam pelaksanaan demokrasi.
"Ke depan diperlukan reformasi aparatur sipil negara yang lebih kuat yang mengubah right yang mengubah wawasan dan meningkatkan kapabiltas reformasi birokrasi di dalam membangun Indonesia yang lebih baik."
Berita Terkait
-
Antisipasi Klaster Covid-19, Satpol PP Jogja Perketat Pengawasan di Tiga Lokasi Ini
-
Jelang Nataru, PHRI DIY Minta Pemerintah juga Awasi Hotel dan Restoran Non Anggota
-
Bupati Akui Banyak Calo Pekerja Migran Indonesia di Cianjur
-
Ratusan Pelajar Jogja Berulah di JJLS Dihukum, Nikita Mirzani Sindir Keluarga Ahmad Dhani
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat