Suara.com - Korban jiwa akibat banjir yang melanda enam negara bagian di Malaysia bertambah tiga orang hingga Senin (20/12/2021).
Menyadur Astro Awani, tiga korban tersebut diyakini meninggal karena tenggelam pada Senin(20/12/2021), sehingga total empat orang tewas sejauh ini.
Kepala Kepolisian Shah Alam Asisten Komisaris Baharudin Mat Taib membenarkan jika tiga korban tewas tersebut karena meninggal dunia.
Baharudin Mat Taib mengatakan, jika dua korban tewas itu diketahui tinggal di kawasan Sri Muda, sebuah kota besar di Section 25, Shah Alam, Selangor.
Polisi masih belum mengungkapkan identitas ketiga korban tersebut karena masih dalam penyelidikan.
Petugas juga menemukan pria yang dilaporkan hilang saat mencoba menerobos banjir di dekat Kampung Cempaka pada Minggu (19/12/2021).
Menurut Pusat Operasi, Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pahang, korban yang diketahui bernama Mohd Helmi Nazlan, ditemukan pada pukul 07.15 pagi waktu setempat pada Senin (20/12/2021).
Korban dan seorang temannya hanyut saat mencoba menerobos banjir menggunakan mobil Proton Exora dalam perjalanan dari Kuantan menuju Kuala Pahang. Teman korban berhasil menyelamatkan diri dengan memecahkan kaca belakang mobil.
Jenazah korban diserahkan ke polisi dan dibawa ke RSUD Tengku Ampuan Afzan untuk tindakan lebih lanjut.
Baca Juga: 16 Korban Kapal Tenggelam TKI Ilegal Masih Hilang, Pencarian Terkendala Cuaca
Sebelumnya dilaporkan bahwa banjir yang merendam enam negara bagian Malaysia sudah merenggut dua korban jiwa. Dua kematian tersebut berada satu di Pahang dan di Terengganu.
Asisten direktur jenderal departemen kebakaran dan penyelamatan untuk operasi, Datuk Nor Hisham Mohammad, mengatakan bahwa Selangor, Melaka, Kelantan, Terengganu dan Pahang termasuk di antara negara bagian yang terkena dampak.
Akibat banjir tersebut, sedikitnya 34.000 warga Malaysia harus dievakuasi ke tempat yang aman. Pemerintah bahkan memobilisasi angkatan bersenjata dan polisi untuk membantu evakuasi.
Warga yang paling banyak dievakuasi berasal dari negara bagian Selangor. Pahang mencatat jumlah pengungsi terbanyak, yakni sebanyak 5.189 orang.
"Total 3.086 korban telah dievakuasi sejauh ini. Jumlah korban terbanyak berasal dari Klang (2.604), dan 17 pusat evakuasi telah dibuka untuk menampung mereka," kata direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Selangor Norazam Khamis.
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan pemerintahnya akan mengalokasikan 100 juta ringgit (Rp 340 miliar) untuk perbaikan pasca banjir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?