Suara.com - Mayoritas masyarakat menilai korupsi di Indonesia semakin banyak dibanding tahun lalu. Penilaian itu berdasarkan hasil survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting/SMRC bertajuk Ekonomi-Politik 2021 dan Harapan 2022: Opini Publik Nasional.
Sebanyak 41,1 persen masyarakat menilai korupsi pada umumnya sekarang justru semakin banyak dibanding tahun lalu. Sedangkan masyarakat yang menilai korupsi semakin sedikit berjumlah 22,1 persen.
Sementara 31,1 masyarakat menilai sama saja dan 5,7 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
“Dalam dua tahun terakhir, warga yang menilai korupsi semakin banyak selalu lebih banyak dibanding yang menilai semakin sedikit,” kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam paparannya secara daring, Minggu (26/12/2021).
SMRC juga mendapati ada 41,5 persen masyarakat Indonesia yang menilai pemberantasan korupsi masih buruk.
"Hanya ada 28,8 persen publik yang menilai kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia baik atau sangat baik," ujar Deni.
Deni berujar angka tersebut lebih rendah dibanding yang menilai buruk atau sangat buruk, yakni 41,5 persen. Sementara 25,1 persen masyarakat menilai sedang saja dan sisanya 4,5 persen tidak tahu atau tidak jawab.
Di sisi lain, Deni berujar masyarakat optimisme pemberantasan korupsi setahun ke depan masih cukup kuat. Ada 54,8 persen warga yang menilai kondisi pemberantasan korupsi setahun ke depan akan baik atau sangat baik.
Adapun masyarakat yang menilai akan buruk dan sangat buruk lebih rendah hanya 18,5 persen. Sedangkan 18,5 persen menilai sedang saja dan sisanya sebesar 8,3 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Baca Juga: KPK Masih Lengkapi Alat Bukti Kasus Korupsi DID Kabupaten Tabanan Bali
Dalam survei dengan pertanyaan berbeda menemukan 43,8 persen masyarakat menilai korupsi setahun ke depan akan semakin sedikit. 19,3 persen menilai semakin banyak, 26,8 persen menilai sama saja, dan 10,1 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Diketahui survei dilakukan pada 8-16 Desember 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung dengan melibatkan 2420 responden terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 2062 atau 85 persen. Margin of error survei diperkirakan sebesar ± 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?
-
Perkosa Wanita di Ruang Tamu, Ketua Pemuda di Aceh Ditahan dan Terancam Hukuman Cambuk!
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!