Suara.com - Berikut ini adalah 7 fakta perwira TNI Angkatan Darat yang terlibat dalam tabrakan maut yang menewaskan sejoli di Nagreg, Kabupaten Bandung.
Kasus perwira yang menabrak dan membuang jenazah sejoli di Nagreg telah menggemparkan masyarakat. Perwira TNI AD yang diduga terlibat dalam kecelakaan yang menewaskan Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) yakni Kolonel Infanteri P., Kopral Dua DA, dan Kopral Dua A.
Setelah menabrak dua sejoli itu, oknum perwira TNI itu kemudian membuang jenazah korban ke sungai hingga ditemukan oleh warga. Lebih lengkapnya simak 7 faktanya berikut ini.
1. Pelaku Perwira TNI
Dalam penyelidikan, Jumat (24/12/2021), Mabes TNI mengungkapkan ada 3 orang perwira TNI AD yang terlibat dalam kasus tabrakan dan pembuangan jenazah antara lain bernama Kolonel Infanteri P, Kopral Dua DA, dan Kopral Dua A.
Diketahui bahwa Kolonel Infanteri P merupakan perwira TNI AD bertugas di Korem Gorontalo Kodam Merdeka, Kopral Dua DA bertugas di Kodim Gunung Kidul Kodam Diponegoro dan Kopral Dua A yang bertugas di Kodim Demak Kodam Diponegoro. Hingga kini, penyelidikan diserahkan ke Pomdam III Siliwangi
2. Kronologi Dibuang ke Sungai
Kronologi tabrakan terjadi ketika Handi (16) dan Salsabila (14) yang berboncengan sedang melaju keluar jalan raya pada Rabu (8/12/2021). Mobil Isuzu Panther hitam B 300 Q kemudian menabrak dua sejoli tersebut.
Akibatnya korban mengalami luka dan dibawa oleh kendaraan tersebut untuk dilarikan ke rumah sakit. Salah satu pelaku Kopral Dua A mengaku bahwa ia memberikan saran ke Kolonel Infanteri P untuk membawa korban ke rumah sakit namun ia menolak.
Baca Juga: 4 Fakta Terbaru Dokumen Susi Pudjiastuti Jadi Bungkus Gorengan yang Viral di Medsos
Sebaliknya, Kolonel Infanteri P mengambil alih kemudi mobil dan memerintahkan untuk membuang korban ke dalam Sungai Serayu dari atas jembatan.
3. Korban Masih Hidup Saat Dibuang
Menurut penyelidikan, salah satu korban yakni Handi Saputra (14) masih dalam keadaan hidup saat dibuang oleh oknum perwira TNI di Sungai Serayu, Jawa Tengah. Hal ini diketahui setelah Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Tengah melakukan pemeriksaan kepada jenazah dan ditemukan air pada saluran pernapasan dan paru-paru.
Handi meninggal dikarenakan tenggelam dan bukan karena bekas luka pada kepala sedangkan Salsabilla diduga sudah dalam keadaan meninggal saat dibuang ke sungai.
4. Pelaku Sempat Tak Mengaku
Pelaku sempat tidak mengakui perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa dua sejoli tersebut. Kolonel Infanteri P juga disebut telah memerintahkan kepada dua pelaku lainna untuk diam dan tidak menceritakan kejadian tersebut. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa para pelaku sengaja untuk membuang korban ke sungai dan menutupinya.
Berita Terkait
-
4 Fakta Terbaru Dokumen Susi Pudjiastuti Jadi Bungkus Gorengan yang Viral di Medsos
-
Datangi Rumah Salsabila dan Handi, KSAD Dudung Minta Maaf dan Janji Kawal Proses Hukum
-
Peran 3 Anggota TNI AD Pembuang Korban Tabrakan ke Sungai Masih Didalami
-
Terungkap! Begini Peran Oknum Prajurit TNI Penabrak Dua Sejoli di Garut
-
Tiga Anggota TNI Terlibat Tabrakan Sejoli Layak Dipecat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global