Suara.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengungkapkan, masalah over kapasitas warga binaan hampir terjadi di banyak lapas maupun rutan di Indonesia. Karenanya, ia berencana mengajukan revisi UU Narkotika.
Alasannya, baik lapas maupun rutan banyak diisi oleh para tahanan maupun napi kasus narkoba. Akibatnya, menjadikan over kapasitas.
"Maka, yang mengisi bagian terbesar lapas kami adalah narkoba, kejahatan yang berkaitan dengan narkoba," ucap Yasonna dalam acara refleksi akhir tahun 2021 Kemenkumham RI di Gedung Graha Pengayoman Kemenkumham RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (29/12/2021).
Menurut Yasonna, revisi UU Narkotika menjadi langkah ke depan terkait masalah over kapasitas yang terjadi di lapas maupun rutan di seluruh Indonesia.
"Kalau bisa konsep restorative justice nanti akan perkenalkan. Tentunya peningkatan napi akan pendidikan, pelatihan napi akan kami lakukan," katanya.
Yasonna menyebut bila berpacu dengan kejahatan, tentu tak mungkin untuk membangun lapas. Karena membangun lapas perlu biaya yang cukup tinggi.
"Saya katakan bahwa kalau kita berpacu dengan jumlah kejahatan yang tinggi dengan terus membangun lapas itu tidak akan, karena membangun lapas itu mahal," katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Banyak Lapas Over Kapasitas, Menteri Yasonna: Membangun Lapas Itu Mahal
-
Menteri Yasonna: 7.720 Pegawai Kemenkumham Terpapar Corona, 62 Meninggal
-
Muncul Varian Omicron, Menteri Yasonna Perketat Pintu Masuk WNA ke Indonesia
-
Daya Tampung 20 Lapas dan Rutan di Sumsel Masih Melebihi Kapasitas
-
Geledah Tahanan Lapas Perempuan Kabupaten Gorontalo, Petugas Temukan Ini
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?