Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ikut terlibat dalam percepatan penurunan angka kekerdilan (stunting) di Indonesia.
Moeldoko menuturkan, Presiden Jokowi sangat menaruh perhatian terhadap penurunan stunting.
"Presiden sangat concern dengan stunting. Karena itu mari kita bersama-sama turunkan angka stunting di Indonesia sesuai fungsi dan perannya masing-masing," ujar Moeldoko saat melakukan kunjungan kerja di desa Patawang Sumba Timur NTT, Kamis (6/1/2022).
Dalam kesempatan itu, Moeldoko mengingatkan kembali target penurunan stunting nasional, yakni menjadi 14 persen di tahun 2024.
"Untuk mengejar target itu, kita harus benahi semua aspek, baik dari gizi, lingkungan, maupun pola asuhnya," lanjut Moeldoko.
Dalam pemenuhan gizi, Moeldoko menuturkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini mempercepat produksi padi biofortifikasi yang merupakan salah satu program prioritas nasional Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Mantan Panglima TNI ini juga mengemukakan pengembangan varietas padi yang memiliki kandungan sumber mineral atau zinc yang mencapai 34,51 ppm tersebut merupakan terobosan dalam penanggulangan stunting di Indonesia.
"Beras biofortifikasi diklaim bisa mengoptimalkan pertumbuhan tinggi dan berat anak," tuturnya.
Dalam kunjungan kerja di Desa Patawang, Moeldoko yang didampingi Wakil Bupati Sumba Timur David M Wadu juga mendatangi posyandu terpadu di Dusun Muripado.
Baca Juga: Gandeng BKKBN, Bulog Berkomitmen Turunkan Persentase Stunting di Jawa Tengah
Selain melihat langsung kegiatan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, Moeldoko juga mendengar ragam keluhan warga. Mulai dari keterbatasan infrastruktur desa hingga kesejahteraan tenaga kesehatan.
"Semua keluhan sudah saya dengar, saya akan sampaikan kepada Kementerian terkait. Tetap semangat dan jangan mengeluh, oke!" kata Moeldoko.
Seperti diketahui, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi provinsi yang memiliki angka stunting tinggi dengan prevalensi 37,8 persen. Di kabupaten Sumba Timur sendiri, presentase prevalensi stunting 28,8 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh