Suara.com - Putaran pertama perundingan Rusia-AS tentang masalah keamanan di Jenewa berlangsung pada 9 Januari malam.
Menyadur TASS Senin (10/1/2022) Moskow berasumsi bahwa barat harus secara sepihak menghentikan perluasan NATO dan melikuidasi infrastruktur militer yang telah dibuat.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov, yang mengatakan bahwa perundingan itu diadakan dalam format yang sempit.
"Prioritas lain yang lebih penting bagi kami: non-ekspansi NATO, likuidasi infrastruktur yang telah dibuat, penarikan sepihak barat dari tindakan," katanya.
"Saya dapat mengatakan bahwa <...> persyaratan AS dan negara-negara NATO lainnya tentang penerapan langkah-langkah de-eskalasi tertentu di wilayah kami tidak dapat didiskusikan."
"Ini bukan permulaan dalam arti kata yang sebenarnya. Jika Amerika ingin membahas perubahan pendekatan kami terhadap serangkaian tindakan Minsk, misalnya, atau bahkan menyebutkan sesuatu seperti itu pada masalah Krimea, itu juga tidak memiliki peluang untuk dibahas," tegasnya.
Perbedaan pandangan dari kedua belah pihak tentang isu-isu itu "dramatis, fundamental, dengan posisi yang berbeda," kata diplomat itu.
Perundingan ini akan dilanjutkan 10 Januari dan Pertemuan Dewan Rusia-NATO di Brussels akan berlangsung pada 12 Januari, sedangkan pembicaraan perwakilan Rusia dan OSCE di Wina - pada 13 Januari.
Baca Juga: Redam Kerusuhan di Kazakhstan, Rusia Kirim Pasukan Besar-besaran
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
'Dilepeh' Gerindra, PSI Beri Kode Tolak Budi Arie Gabung: Tidak Ada Tempat Bagi Pengkhianat Jokowi
-
Bentuk Posbankum Terbanyak, Pemprov Jateng Raih Rekor MURI
-
Soal UMP Jakarta 2026, Legislator PKS Wanti-wanti Potensi Perusahaan Gulung Tikar
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis 2025 Naik Jadi Rp99 Triliun, BGN Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Hari
-
Bukan Tak Senang, Ini Alasan Prabowo Larang Siswa Sambut Kunjungan Presiden
-
10 Wisata Alam Jember untuk Libur Akhir Tahun, dari Pantai Eksotis hingga Situs Megalitik
-
Adian Napitupulu Siap Temui Purbaya Bawa Data: Milenial-Gen Z Justru Suka Produk Thrifting
-
Ketua BGN Tak Masalah Anak Wakil Ketua DPRD Sulsel Punya 41 SPPG: Siapa yang Mampu Silakan Bangun
-
Ijazah Asli Jokowi Terungkap Ada di Polda Metro, Jadi Barang Bukti Kasus Apa?
-
Berkas Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil Dilimpahkan ke Jaksa, Kapan Lisa Mariana Disidang?