Suara.com - Direktur Eksekutif Indonesia Review (IPR) Ujang Komarudin menanggapi soal sapaan Megawati Soekarnoputri kepada Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
Diketahui, Megawati Soekarnoputri memiliki panggilan 'spesial' untuk Ahok.
Dalam acara HUT PDIP, Megawati menyapa Ahok dengan sebutan sahabat.
Sapaan kepada Ahok tersebut membuat sejumlah persepsi muncul.
Sapaan tersebut dinilai sebagai salah satu dukungan Megawati untuk Ahok.
Dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Ujang Komarudin menuturkan bahwa panggilan itu seolah memberi karpet merah untuk Ahok hingga bisa kembali berkoar-koar.
"Merasa dianggap sahabat Megawati, Ahok semakin leluasa koar-koar lagi soal Pertamina. Ahok itu dapat back up Megawati, jadi aman-aman aja di Pertamina," kata Ujang, dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com.
Ia menilai bahwa Komut Pertamina yang politis bisa saja diatur sedemikian rupa agar Ahok bisa tetap eksis.
Selain Megawati, Jokowi juga menyebut Ahok sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Baca Juga: Megawati Sebut Ada Sosok Benalu di Tengah Pandemi, Senior PDIP Ungkap Ciri-cirinya
"Di negara ini apa yang tak bisa diatur. Semuanya bisa diatur? Semua bisa dimainkan dan diamankan? Kecuali dua hal. Pertama, masuk masjid pakai sepatu. Kedua, merokok di pom bensin," jelas Ujang.
Sebelumnya, Megawati tampak menyapa Ahok dengan panggilan yang lebih akrab.
Dalam acara perayaan HUT PDIP tersebut, Megawati tampak memanggil semua tamu undangan yang hadir.
Megawati tampak menyapa mulai dari Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Maruf Amin, Ketua MPR Bambang Soesatyo hingga sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Pada saat itu, Ahok belum hadir dan bergabung secara daring.
Megawati langsung mencari keberadaan Ahok dengan panggilan yang berbeda.
Berita Terkait
-
Muncul Tudingan Megawati Pimpin BRIN Demi Barter Politik, Sekjen PDIP Tegaskan Begini
-
Megawati Punya Panggilan Spesial untuk Ahok, Terlihat Lebih Akrab
-
Megawati Sebut Ada Sosok Benalu di Tengah Pandemi, Senior PDIP Ungkap Ciri-cirinya
-
Keras, Megawati Ungkap Kelompok Benalu Penikmat Untung Pandemi Covid-19
-
Megawati Sapa Ahok 'Sahabat Saya', Hasto PDIP: Tak Ada Hubungannya Dengan Pilgub DKI 2024
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar