Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kalau upaya Indonesia untuk berstatus sebagai negara maju pada 2045 tersendat karena adanya pandemi Covid-19. Padahal Indonesia harus mengejar hal tersebut dengan membuat perekonomian dalam negeri tumbuh dengan rata-rata 6 persen per tahunnya.
"Pandemi yang telah berjalan hampir 2 tahun belakangan ini menyebabkan adanya jeda dari kecepatan Indonesia mengejar target tersebut. Sehingga ekonomi Indonesia harus tumbuh dengan rata-rata tahunan sebesar 6 persen secara tahunan hingga 2045 untuk mencapai target Indonesia maju," kata Luhut pada acara yang digelar oleh Kosgoro 1957 melalui virtual, Selasa (11/1/2022).
Upaya Indonesia tersebut dikatakan Luhut tidak akan kuat terasa tanpa adanya usaha melakukan industrialisasi yang bisa mengurangi ketergantungan terhadap komoditas. Konsep fokus pada industrialisasi itu disebut Luhut bisa membentuk perekonomian Indonesia yang lebih kompleks dan tangguh.
Luhut menyebut, kalau pandemi yang sudah berlangsung selama 2 tahun malah mengajarkan mengubah pola pikir dan perilaku bangsa Indonesia untuk tidak bergantung pada negara manapun.
"Justru mengolah komoditas mentah di dalam negeri sehingga kita lah yang memperoleh manfaatnya," ujarnya.
Pengolahan komoditas mentah juga akhirnya dilakukan pemerintah karena selama ini Indonesia kerap ekspor komoditas mentah. Sebagai contoh, ekspor terbesar Indonesia pada 1990 ialah bahan bakar mineral, kayu dan pakaian.
Pola tersebut juga dilakukan pada 2020 di mana ekspor terbesar Indonesia adalah bahan bakar mineral, kelapa sawit, serta besi dan baja.
Pemerintah mulai mengurangi ekspor komoditas mentah karena dilihat bisa berakibat fatal bagi Indonesia sendiri. Itu disebabkan karena harga komoditas yang kerap fluktuatif.
"Ketergantungan ini pun mengganggu jalannya industrialisasi, karena membuat kita cenderung berpuas diri, terutama ketika harga komoditas dunia sedang tinggi, padahal banyak faktor eksternal yang mempengaruhi harga tersebut," tuturnya.
Baca Juga: Luhut Sebut Ketergantungan Indonesia Ekspor Komoditas Mentah Bisa Berakibat Fatal
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh