Suara.com - Salah seorang korban selamat dari terjangan tsunami di Tonga, negara kepulauan di Samudra Pasifik, menuturkan bagaimana ia bertahan hidup selama 27 jam setelah terseret ke laut.
Lisala Folau, demikian nama warga Tonga itu, hanya bisa menggunakan lengannya untuk mencoba selamat.
Ia adalah penyandang disabilitas. Ia tidak bisa berjalan dengan normal.
Kepada BBC ia menuturkan, gelombang laut membuatnya terpisah dengan keponakannya.
Ia mengaku sangat takut, namun mencoba untuk tetap tenang.
Baca juga:
- Gambaran kerusakan di Tonga sebelum dan sesudah letusan gunung berapi
- Kisah warga Tonga hadapi bencana - 'Hanya bangunan gereja yang masih berdiri'
- Letusan gunung berapi picu tsunami di Tonga, lima WNI belum ada kabar
Dengan batang kayu, Folau akhirnya bisa mencapai pulau utama, Tongatapu, setelah selama sembilan kali dibenamkan gelombang laut.
Ia tinggal di Pulau Atata. Jarak total Atata dengan Tongatapu sekitar 13 kilometer dan di antara dua pulau ini ada dua pulau lain yang tak berpenghuni.
"Jujur saja, saya takut. Tetapi saya yakin dengan kuasa Tuhan, Tuhan akan menyelamatkan saya. Ketika gelombang datang, gelombang ini mengangkat dan menyeret saya ke laut," kata Folau.
Baca Juga: Tumpahan Minyak Cemari Pantai di Peru Usai Letusan Gunung Berapi Tonga
Saat itu, pada Sabtu (15/01/22), ia sedang bersama keponakannya. Saat diseret gelombang pada Sabtu malam, keduanya saling berpegangan, namun terlepas saat berada di laut.
"Kami terpisah, kami tak bisa melihat satu sama lain. Namun kami bisa saling mendengar, kami saling berteriak," katanya.
"Saat berada di laut, saya mencoba tetap tenang. Saya sangat yakin dengan kekuasaan Tuhan. Saya pemeluk Kristen. Saya yakin Tuhan memberi saya kekuatan untuk bertahan hidup," ujar Folau.
"Tuhan juga memberi kesempatan saya untuk hidup. Selain itu, keinginan kuat untuk melihat lagi keluarga saya juga mendorong saya untuk tidak menyerah," katanya.
Dibenamkan gelombang sembilan kali
Tentu bukan perjuangan yang mudah. Bekas tukang kayu ini menuturkan bagaimana ia dibenamkan gelombang laut berulang kali.
"Saat berada di air, saya ingat saya terbenam delapan kali. Saya penyandang disabilitas, kaki saya tak bisa berfungsi sempurna. Setiap kali terbenam, saya selalu mencoba untuk mengapung lagi untuk mendapatkan udara," kata Folau.
Namun, gulungan gelombang seakan tak pernah berhenti. Gelombang ini terus saja membenamkan dirinya.
Saat dibenamkan untuk kedelapan kalinya, ia berpikir jika gulungan gelombang datang lagi, maka dirinya akan habis kareba satu-satunya anggota tubuh yang bisa ia gerakkan untuk menyelamat diri hanya dua lengannya.
Dua lengan inilah yang bisa membuatnya terapung lagi. Ia juga berpikir untuk mencari cara agar selamat.
"Jadi, saat saya terbenam lagi untuk kesembilan kalinya, saya mengapung lagi dan saya melihat ada batang kayu, lalu saya langsung sambar kayu tersebut," kata Folau.
Ketika berjuang menyelamatkan diri di laut, ia sempat mendengar anaknya berteriak memanggil namanya. Anaknya berada di darat.
"Saya tak menjawab teriakannya karena saya tahu, kalau saya menjawab ia pasti akan terjun ke laut untuk menyelamatkan saya. Padahal ketika itu, terjangan gelombang masih terjadi. Saya mencoba bertahan dengan berpegangan ke balok kayu," katanya.
Salah seorang anak Folau, Talivakaola, melalui unggahan di Facebook mengatakan sangat bersyukur ayahnya selamat.
"Ini kisah yang tak mungkin saya lupakan dalam hidup saya ... saya menangis terharu membayangkan bagaimana ayah berenang di laut setelah tsunami menerjang ... hati saya hancur membayangkan ayah harus minum air laut," katanya.
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem
-
Cara Makan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi di Warung Penyetan Jadi Gunjingan
-
Habis Kesabaran, KPK Ancam Jemput Paksa Rektor USU yang Mangkir Pemeriksaan
-
Pegang iPhone 17 Pro Max Saat Jumpa Pers, Brigjen Ade Ary Tuai Pro-Kontra di Media Sosial
-
'Spill' dari Senayan, Anggota DPR Pastikan Pembahasan Revisi UU Pemilu Sudah Jalan
-
Guyonan Dasco: Yang Sukses Selesaikan Masalah Agraria Bisa Jadi Cawapres
-
Aksi Kamisan ke-880: Tanpa Keberanian untuk Mengingat Luka, Bangsa Ini Hanya Akan Mewariskan Trauma
-
Prabowo Bakal Teken Perpres Tata Kelola MBG, Puan: Jangan Sampai MBG Bermasalah Lagi di Lapangan
-
Ucapan Ultah Nyeleneh PSI untuk Wapres Gibran, Diduga Ulah Kaesang Pangarep