Suara.com - Sudah lima hari militan Islamic State (IS) terlibat kontak senjata dengan tentara Kurdi dalam usaha membebaskan ribuan tahanan IS dari sebuah penjara di Suriah.
Di tengah konflik tersebut seorang remaja asal Australia mengirim rekaman suara kepada keluarganya di Sydney, yang isinya ia terluka, ketakutan, dan meminta agar dia ditolong keluar dari penjara.
Remaja Australia tersebut yang namanya sengaja tidak disebutkan oleh ABC mengatakan dia mengalami luka-luka di bagian kepalanya setelah ada tembakan dan ledakan di sekitar tempat tahanannya.
"Saya warga Australia," katanya berulang kali dalam rekaman video yang dibuatnya di ponselnya."
"Saya takut saya akan mati sia-sia di sini."
Ia sudah ditahan selama tiga tahun di penjara Guweiran, di kota Hasakah, Suriah.
Kelompok militan IS berhasil meruntuhkan dinding penjara di dekat pintu masuk penjara dengan bom mobil yang menewaskan belasan pekerja di penjara dan membuat sejumlah tahanan bisa melarikan diri.
Penjara tersebut berisi sekitar 5 ribu pria dewasa dan 700 anak-anak remaja.
Pasukan tentara Kurdi yang dibantu oleh tentara Amerika Serikat sudah berhasil menguasai penjara dan kawasan sekitarnya sejak kejadian tersebut.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Bombardir Pelabuhan Latakia di Suriah
'Tak tahu apa yang harus dilakukan'
Terperangkap di tengah kekacauan tersebut, remaja Australia ini mengirimkan beberapa pesan pendek kepada keluarganya di Sydney, yang menggambarkan apa yang terjadi selama beberapa hari terakhir.
"Mereka tidak berhenti melepaskan tembakan," katanya.
"Sedikit-sedikit terdengar suara senjata. Sebentar-sebentar ada serangan rudal. Saya tak tahu apa yang harus saya lakukan."
Dalam rekaman yang lain, remaja pria tersebut juga merekam mayat-mayat dari orang yang tewas dalam serangan.
"Orang-orang di sekeliling saya berteriak-teriak. Mereka sangat ketakutan. Saya betul-betul memerlukan pertolongan. Saya ingin pulang."
Rekaman suara remaja Australia yang didapat oleh ABC secara eksklusif tersebut memberi gambaran mengenai serangan yang dilakukan kelompok IS sejak kelompok tersebut kehilangan sebagian besar wilayah yang mereka kuasai di Suriah pada tahun 2019.
Berita Terkait
-
Fajar/Fikri The New Rising Star: Pasangan Baru dan Peluang Lolos WTF 2025
-
Dicibir Genit Lagi Usai Pulang Haji, Ivan Gunawan Balas Menohok: Haruskah Saya Akting Alim?
-
Leo/Bagas Akhiri Tren Negatif, Mulai Temukan Irama di Hylo Open 2025
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Mengintip 71 Merek Tas Mewah Sandra Dewi yang Disita, Teridentifikasi Tak Ada yang KW!
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Parade 11 Purnawirawan Jenderal di Kantor Mahfud MD, Sinyal Darurat Selamatkan Polri?
-
Viral Kepergok Party, Beasiswa KIP-K Mahasiswi UNS Resmi Dicabut
-
Pemprov DKI Sulit Penuhi Subsidi Transjakarta Setelah DBH Dipangkas Pusat, Kini Tarifnya Bakal Naik