Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) 140 RS rujukan Covid-19 DKI Jakarta melonjak dari 45 persen jadi 54 persen. Riza meminta semua pihak peningkatan kewaspadaan.
"Perlu diwaspadai, 'Bed Occupancy Rate'-nya 54 persen, naik nih tolong diperhatikan, dari 45 persen ke 54 persen," kata Riza Patria dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (29/1/2022).
Riza menjelaskan, berdasarkan data yang dimilikinya sampai Jumat (28/1), tempat tidur isolasi Covid-19 telah terisi 2.260 dari 4.222 tempat tidur, sedangkan untuk unit perawatan intensif (ICU) terisi 112 tempat tidur dari total 629 yang disiapkan.
"Sekalipun umumnya (yang mengisi) tidak ada gejala. Tapi mohon jangan dianggap enteng," ujar Riza.
Terlebih, kata Riza, saat ini juga ada penambahan kasus positif Omicron sebanyak 121 orang sehingga totalnya menjadi 2.525 orang.
Ia menuturkan, penambahan kasus Omicron terjadi akibat peningkatan kasus transmisi lokal secara signifikan.
"Tadinya jauh jaraknya 'import case' sama lokal, berarti di antara kita nih saling menularkan. Bukan hanya yang datang dari luar negeri. Jadi harus hati-hati," tuturnya.
Pada Rabu (26/1) BOR RS Covid-19 DKI sudah mencapai 45 persen, sementara keterisian ICU 14 persen.
Sementara Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengklaim situasi saat inni masih tergolong dapat dikendalikan dengan mengacu pada angka keterisian tempat tidur isolasi perawatan ataupun ICU.
"Jadi saat ini di angka keterisian 45 persen dan ICU 14 persen relatif kondisinya masih cukup bisa kendalikan di dalam lingkungan faskes untuk kasus yang perlu perawatan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia kepada wartawan, Kamis (27/1).
Dwi mengatakan, BOR masih dalam kategori aman sampai pada tingkat keterisian 60-70 persen. Namun jika melebihi batas itu, diperlukan langkah khusus.
"Tapi tetap kita lihat dan kalau memang jumlah tempat tidur Covid-19 perlu ditambah, maka kita tambah tentu dengan melakukan penyesuaian RS-nya, kemudian pengaturan area RS untuk penuh dengan yang campur, walau area perawatannya beda. Kita lihat semua aspek," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Di Italia, 96 Persen Kasus COVID-19 yang Dilaporkan Berasal dari Varian Omicron
-
Kabar Baik, Obat COVID-19 Molnupiravir Ampuh Tangani Varian Omicron
-
Prediksi CDC Eropa: Vaksin Booster Kurangi Jumlah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit
-
Cegah Penyebaran Virus Covid-19 Varian Omicron, Kota Bogor Kembali Terapkan Ganjil Genap
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Demo di Mako Brimob pada 7 September 2025?
-
Tidak Ada Ampun! Mabes TNI Janji Sanksi Berat Prajurit Pembunuh Kacab Bank BUMN
-
Semua Penumpang Helikopter Jatuh di Timika Ditemukan Tewas
-
KPK Bersiap Umumkan Tersangka, Siapa Sebenarnya yang Utak-atik Kuota Haji Rugikan Rp1 Triliun?
-
Latar Belakang Mentereng Moreno Soeprapto, Masuk Kandidat Menpora Gantikan Dito Ariotedjo
-
Terekam Kamera Penembakan Charlie Kirk saat Debat 'Prove Me Wrong': Sempat Bahas Insiden Ini
-
KPK Usut Ustaz Khalid Basalamah Imbas Pilih Kuota Haji Khusus Meski Sudah Bayar Furoda
-
Sudah Jadi Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Satori Dapat Panggilan Ketiga dari KPK Hari Ini
-
Dirjen Haji Hilman Latief Diperiksa KPK 10 Jam, Ada Apa di Balik Skandal Korupsi Kuota Haji Rp1 T?
-
Skandal Kuota Haji Seret Nama Khalid Basalamah, KPK Bongkar Modus Pakai Kuota Khusus Bermasalah