Suara.com - Beredar cuplikan video yang memperlihatkan seorang ibu marah-marah di ruang sidang dan terlihat ditarik untuk keluar dari ruangan.
Dalam video yang telah diunggah oleh akun Twitter @Aguskris******, terlihat ibu-ibu berbaju merah yang ditarik oleh dua orang petugas berseragam putih bertuliskan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Cuplikan video yang diunggah sebuah akun TikTok itu memperlihatkan bahwa ibu-ibu tersebut kemudian marah-marah kepada para petugas.
"Hakim PN Jaksel menghilangkan barang bukti berkas perkara. Sedang dicari infonya tentang kasus apa. Si ibu marah besar. Bantu viralkan agar kebenaran terungkap," tulis keterangan akun seperti dikutip Suara.com, Senin (31/1/2022).
Tampaknya, saat itu sedang pembacaan berkas perkara lantaran petugas mengatakan bahwa sedang pembacaan. Para petugas itu menghadang ibu-ibu yang masih mencoba untuk marah-marah.
"Pemaksaan, kita sebagai masyarakat.. Nggak, saya mau lihat dokumen aslinya," ujar ibu-ibu itu saat marah-marah kepada petugas.
Namun, petugas tampaknya terlihat meradang dan menyuruh ibu-ibu itu untuk diam.
"Diam," ujar salah satu petugas dengan nada tinggi.
Para petugas di PN Jakarta Selatan itu lantas meminta ibu-ibu tersebut untuk keluar dari ruang persidangan.
Baca Juga: Viral! Curhatan Anak di Bawah Umur Asal Wonosobo Jadi Korban Pemerkosaan Hingga Depresi
"Keluar keluar," minta salah satu petugas.
Petugas lalu mencoba untuk menyeret ibu-ibu tersebut untuk keluar. Ibu-ibu itu tidak menyerah kemudian langsung duduk di lantai.
"Pak Hakim, saya minta dokumen asli diperlihatkan kalau suami saya terbukti," ujar ibu-ibu tersebut menunjuk ke arah Hakim.
Setelah mengatakan itu, petugas lalu kembali menyeret ibu-ibu tersebut untuk keluar, namun ia terjatuh dan menangis di lantai.
"Rekam pak semua pak. Rekam, pak. Viralin," ujar salah satu orang yang berada di ruangan yang sama.
Sambil terus menangis dan marah-marah kepada para petugas, ibu-ibu itu meminta untuk diperlihatkan dokumen aslinya.
Berita Terkait
-
Viral Dua Pemuda Nekat Masuk Tol Surabaya Naik Motor dan Tak Pakai Helm
-
Viral Maling Bermobil Obok-obok Masjid Ngantang Malang, Gondol Mixer dan Isi Kotak Amal
-
Bawa Kucing Jalan-jalan, Pemilik Bingung Lihat Pria Tahan Nangis saat Elus Kucingnya, Alasannya Bikin Mewek
-
Viral Curhat Pilu Beli Mainan Harga Selangit, Malah Dimaling Keluarga Sendiri, Bikin Publik Emosi
-
Viral Emak-emak Marah Kejar Pria Diduga sedang Masturbasi di Depan Rumahnya
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut