Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta Jam'iyyah Ahli Thoriqoh Mu’tabaroh Indonesia (JATMI) ikut mendukung upaya mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa, khususnya dalam mencegah merebaknya ekstremisme dalam beragama.
Pernyataan itu ditegaskan Mahfud saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Pengurus Dewan Pimpinan Pusat JATMI di Jakarta pada Kamis (3/2/2022).
Dalam forum yang diikuti pengurus JATMI seluruh Indonesia, Mahfud menegaskan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi dan mencegah ekstremisme.
"Pemerintah telah turut serta dalam kerja sama internasional guna memerangi terorisme. Pemerintah juga telah melakukan upaya penegakan hukum atas tindak pidana terorisme yang terjadi di Indonesia. Namun, sekali lagi harus diingat bahwa sumber dari terorisme dan ekstremisme adalah pada pemikiran yang harus dilawan dan dicegah dengan pemikiran pula," ujar Mahfud dalam keterangannya, Kamis (3/2/2022).
Menurut Mahfud, menumpas aksi terorisme dan menghukum pelaku teror mungkin lebih mudah dilakukan, namun tidak mudah menumpas dan menghukum apa yang ada di alam pikiran.
Alam pikiran, lanjut Mahfud, dapat sewaktu-waktu dipengaruhi dan berkembang yang hanya dapat dilawan dengan pemikiran lain.
"Solusi atas ekstremisme adalah menumbuhkan, mengembangkan, menyuarakan, dan mempraktikkan moderasi beragama. Hal ini tentu memerlukan peran masyarakat, khususnya ahli agama dan organisasi keagamaan yang memiliki kompetensi dan legitimasi. Dalam konteks inilah saya yakin organisasi dan jamaah JATMI dapat memiliki peran besar bersama organisasi keagamaan lain dan pemerintah," ucap Mahfud.
Sikap toleran, kata Mahfud, tidak cukup hanya mengatakan toleransi dan membiarkan ada orang berbeda. Namun kata dia, ditingkatkan dalam akseptasi atau penerimaan, yakni tidak hanya sekadar memaklumi perbedaan, tapi menerima untuk saling bekerjasama demi kemajuan bersama.
Mahfud mencontohkan, dalam kontek berbangsa dan berbegara, agama Kristen, Hindu, Budha dan Islam memiliki Kalimatun Sawa atau titik temu yakni visi yang sama dalam membangun bangsa yang bisa dipertemukan.
Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Kirim Tim ke Maluku dan Papua Selesaikan Konflik Tanah
"Misal, Kristen, Hindu, Budha dan Islam punya Kalimatun Sawa, bahwa pemimpin harus adil, pemilu harus jujur, itu Kalimatun Sawa. Kalau saya mau beribadah hari Jumat, ya sholat Jumat, yang mau ke Gereja, ya silahkan ke gereja, itu bukan Kalimataun Sawa. Tapi membangun negeri itu bersama-sama, itulah Kalimatun Sawa," ucap Mahfud.
Mahfud, yang juga alumni Pondok Pesantren Al-Mardiyah Pamekasan, mengakui, JATMI senantiasa mendukung pemerintahan yang sah dan senantiasa berikhtiar meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, melalui usaha dzikir, dan pengembangan di bidang mental dan spiritual melalui amalan thoriqiah.
Di hadapan Jamaah Thoriqoh, Mahfud memaparkan tiga jenis ekstrimisme yang dapat mengarah pada tindakan terorisme dan intoleransi, serta berpotensi memecah-belah persatuan bangsa, yaitu jihadis, takfiri, dan ekstremisme ideologis.
Jihadis, menurut Mahfud, adalah paling ekstrem yang meyakini melakukan pembunuhan kepada orang lain yang tidak sepaham, atau bahkan membunuh orang dan kelompok tertentu yang dianggap menghalang-halangi terwujudnya paham mereka.
"Ekstremisme ini contohnya adalah ISIS dan beberapa kelompok terorisme di Indonesia. Mereka tidak hanya menyerang kelompok yang dianggap sebagai lawan, tetapi juga pihak yang dipandang menghalangi tujuan mereka," jelas Mahfud.
Kemudian takfiri, menurut Mahfud, merupakan paham yang menganggap paham lain, walaupun satu agama, adalah paham yang sesat, kafir, yang tidak saja harus dijauhi tetapi harus dimusuhi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta