Suara.com - Korea Utara sesumbar pada Selasa (8/2) bahwa mereka adalah satu dari hanya segelintir negara di dunia yang memiliki senjata nuklir dan rudal canggih dan satu-satunya yang menantang Amerika Serikat dengan "mengguncang dunia" lewat uji coba rudal.
Ketegangan internasional telah meningkat setelah Korut melakukan serangkaian uji coba peluncuran rudal balistik baru-baru ini, tindakan yang telah lama dilarang oleh Dewan Keamanan PBB. Rekor terbanyak terjadi pada Januari dengan setidaknya tujuh peluncuran, termasuk tipe baru "rudal hipersonik" yang mampu bermanuver dengan kecepatan tinggi.
Salah satu peluncuran merupakan penembakan pertama sejak 2017 dari rudal balistik jarak menengah Hwasong-12, yang mampu menyerang wilayah AS di Samudra Pasifik.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan serangkaian uji coba sejak Tahun Baru mewakili "pencapaian luar biasa" yang memperkuat negara itu dalam menyurutkan nyali musuh untuk memulai perang.
Pernyataan itu juga menyebut Hwasong-15, rudal balistik antarbenua (ICBM) jarak jauh yang pernah diluncurkan oleh Korut, yang belum pernah ditembakkan lagi sejak uji coba pertamanya pada 2017, dan diyakini memiliki jangkauan untuk mengirimkan hulu ledak nuklir ke mana pun di AS.
"Di dunia saat ini, di mana banyak negara membuang waktu berurusan dengan AS dengan sikap tunduk dan kepatuhan buta, hanya negara kami di planet ini yang dapat mengguncang dunia dengan menembakkan rudal yang menjangkau ke daratan AS," kata pernyataan itu.
"Ada lebih dari 200 negara di dunia, tapi hanya sedikit yang memiliki bom hidrogen, rudal balistik antarbenua, dan rudal hipersonik," kata pernyataan itu.
Ketika diminta berkomentar, Departemen Luar Negeri AS mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa pihaknya tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korut dan mendesak untuk kelanjutan dialog, seruan yang terus-menerus diabaikan oleh Pyongyang.
Seorang juru bicara Deplu AS juga menyebut Korut sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional dan upaya nonproliferasi global.
Baca Juga: Hacker AS Klaim Internet Korea Utara Mati akibat Ulahnya
"Amerika Serikat memiliki kepentingan vital dalam menghalangi (Korea Utara), mempertahankan diri dari provokasi atau penggunaan kekuatannya, membatasi jangkauan program senjatanya yang paling berbahaya, dan yang terpenting menjaga keamanan rakyat Amerika, pasukan yang kami kerahkan, dan sekutu kami," kata juru bicara itu.
Jenny Town, direktur 38 North, program tentang Korea Utara yang berbasis di Washington, mengatakan fakta bahwa pernyataan Korut datang dari kementerian luar negerinya mungkin membuat pernyataan itu kurang mengancam ketimbang yang terlihat.
"Formulasinya sangat pasif. Bukan soal mereka akan melakukannya, tapi bahwa mereka bisa," katanya.
Korut merayakan ulang tahun pendirian tentaranya pada Selasa, sebuah hari libur yang kadang-kadang menampilkan parade militer besar dengan rudal dan senjata lainnya di tahun-tahun sebelumnya.
Namun, tidak ada laporan tentang parade tahun ini, dan media pemerintah mengatakan hari itu ditandai oleh para pemimpin militer senior yang mengunjungi makam mantan penguasa negara itu, di antara acara-acara lainnya.
Pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan mereka khawatir peluncuran Hwasong-12 pada 30 Januari bisa menjadi langkah untuk melanjutkan sepenuhnya tes ICBM atau senjata nuklir Korut yang terhenti sejak 2017.
Berita Terkait
-
Tantang AS, Korea Utara Sesumbar Uji Rudal: Hanya Kami yang Dapat Guncang Dunia
-
Hacker AS Klaim Internet Korea Utara Mati akibat Ulahnya
-
PBB Sebut Program Rudal Korea Utara Didanai Kripto Curian
-
Confidential Assignment: Misi Kerja Sama Dua Korea Berbalut Misi Rahasia
-
Korut Benarkan Uji Coba Rudal Hwangsong-12, Senjata Dengan Kemampuan Nuklir Terbesar
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Profil Lengkap Franka Franklin, Istri Nadiem Makarim: Cucu Artis Legendaris, Ini Gurita Bisnisnya
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Temui Pendemo dan Meminta Maaf?
-
Mirip Indonesia? Demo Berdarah di Nepal karena Rakyat Muak Lihat Keluarga Pejabat Flexing
-
Update Demo Berdarah di Nepal, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Disiksa dan Terbakar Hidup-hidup
-
Agensi Wajib Setor Uang buat Kuota Haji Khusus, KPK Ungkap Liciknya Pejabat Kemenag: Sewenang-Wenang
-
Diduga Oknum Polisi Perintah Bebaskan Pencuri Motor: Motor Kamu Ada Dua Kan?
-
CEK FAKTA: Benarkah Purnawirawan TNI Gelar Demo Tuntut Pemakzulan Gibran?
-
Demo 10 September 2025: Aktivis-Mahasiswa Demo di Polda Metro Buntut Penangkapan Delpedro Cs
-
KPK Ungkap Dugaan RK Terima Uang Hasil Korupsi Pengadaan Iklan di BJB
-
PSI Jakarta Ungkap Aksi Nyata Jawab Tuntutan 17+8, Apa Saja?