Suara.com - Pandemi Covid-19 mengguncang dunia pada tahun 2019 kemarin. Pandemin ini membuat aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.
Banyak sektor kehidupan yang dialihkan kerjanya dari semula tatap muka menjadi daring. Sama seperti yang terjadi di sektor pendidikan.
Pada tahun ketiga pandemi sekarang memunculkan variasi virus baru yakni Omnicron. Virus Omnicron diketahui dapat menyebar lebih cepat dari varian Covid lainnya.
Kasus Omnicorn di Indonesia mulai menunjukkan tanda peningkatan. Akibatnya sekolah serta kuliah di Indonesia untuk sementara kembali lagi dengan sistem belajar daring.
Seorang pengguna media sosial TikTok @bbycelo mengeluarkan curahan isi hatinya mengenai pergantian kuliah dari daring ke tatap muka lalu kembali daring lagi.
"Baliken duit saya he," keterangan video seperti dikutip oleh Suara.com, Kamis (10/02/2022).
Mahasiswa ini bercerita jika semula dia kuliah secara daring di rumah karena pandemi. Ketika pandemi mulai mereda pihak kampus membuka lagi perkuliahan tatap muka.
Mahasiswa tersebut memutuskan untuk mengikuti kuliah tatap muka di kampus. Maka dari itu, dia mempersiapkan beberapa hal sebelum berangkat ke kampusnya.
Dia mencari kos di sekitar kampus dan membayar uang muka (Dp). Mahasiswa ini juga pesan tiket pesawat menuju kota kampusnya berada dari dua minggu yang lalu.
Baca Juga: Aksi Kocak Seorang Pria Coba Terawang Umur Ayam, Endingnya Malah Dapat 'Doorprize'
Tiba-Tiba kuliah diganti online lagi
Saat dia telah mempersiapkan semuanya, mahasiswa itu ke bandara untuk berangkat. Tiba-tiba sewaktu di bandara dia mendapatkan surat edaran dari kampus.
Isi surat edaran tersebut yakni perkuliahan tidak jadi tatap muka melainkan kembali dilakukan secara daring.
Membaca surat edaran ini membuat dia merasa nyesek. Padahal mahasiswa itu tinggal selangkah lagi berangkat naik pesawat menuju ke kota rantauan kuliah.
"Enggak apa-apa, enggak apa-apa coba sekali ngomong anj*** lu," ucap mahasiswa tersebut dengan nada kesal.
Meskipun dia kecewa tidak jadi kuliah tatap muka tetapi dirinya tak menyalahkan pihak kampus. Mahasiswa ini memaklumi apabila kenaikan kasus Omnicron memang sedang parah.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Siswa Belajar Sambil Nangis di Tepi Sawah sampai Kehujanan, Alasannya Bikin Terenyuh
-
5 Cara Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Menghilangkan Rasa Sedih, Salah Satunya Menangis
-
Nyesek! Suami Meninggal Dunia, Ibu Ini Menangis Sendirian di RS Tanpa Ditemani Anak
-
Aksi Kocak Seorang Pria Coba Terawang Umur Ayam, Endingnya Malah Dapat 'Doorprize'
-
Viral, Video Oknum Guru Bakar Sepatu Murid, Netizen Geram: Pecat!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
M Bloc Space Comeback: Sekarang Wajahnya Beda, Energinya Juga Lebih Seru!
-
Apa itu Prabowonomics? Viral usai Jadi Jihad Budiman Sudjatmiko
-
Geger Kereta Cepat Whoosh: Dugaan Konspirasi Jahat Disebut Bikin Negara Tekor Rp75 Triliun
-
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Aliran Dana Janggal Aqua ke PDAM Senilai Rp600 Juta Per Bulan!
-
Dukung PPPK Jadi PNS, Anggota Komisi II DPR Sebut Usulan Terbuka Diakomodir Lewat Revisi UU ASN
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan