Suara.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui kemungkinan penjualan pesawat F-15ID beserta peralatan terkait ke Indonesia. Adapun perkiraan biayanya mencapai USD 13,9 miliar atau sekitar Rp 199 triliun.
Hal itu disampaikan melalui keterangan tertulis resmi yang diunggah dalam situs Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan atau Defense Security Cooperation Agency (DSCA) Amerika Serikat.
"Departemen Luar Negeri telah membuat keputusan menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing ke Pemerintah Indonesia pesawat F-15ID dan peralatan terkait untuk perkiraan biaya sebesar USD 13,9 miliar," demikian yang tertulis pada keterangan pers DSCA, dikutip Suara.com, Jumat (11/2/2022).
Meski sudah mendapatkan persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS, Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan akan melaporkan terlebih dahulu ke dalam Kongres terkait kemungkinan penjualan pesawat F-15ID tersebut.
Dalam keterangan pers itu juga dijelaskan bahwa sebelumnya Pemerintah Indonesia telah mengajukan permintaan untuk pembelian sebanyak 36 pesawat F-15D beserta peralatan pendukung lainnya. Peralatan yang dimaksud itu terdiri dari mesin, radar, perangkat sistem keamanan, pod navigasi, manuver tempur udara dan lainnya.
Penjualan yang diusulkan tersebut dianggap mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS dengan meningkatkan keamanan mitra regional untuk stabilitas politik serta kemajuan di kawasan Asia Pasifik.
"Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan efektif," ujarnya.
Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan efektif.
Selain itu, penjualan yang diusulkan juga dianggap bakal meningkatkan kemampuan Indonesia untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan melalui peningkatan kemampuan pertahanan udara.
Baca Juga: Menhan Prabowo Beli Enam Pesawat Tempur Generasi 4,5 Buatan Prancis
"Indonesia tidak akan kesulitan menyerap pesawat dan peralatan ini ke dalam angkatan bersenjatanya."
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong
-
Heboh Polemik Pelat BK, Aksi Bobby Nasution Dibela DPR, Apa Alasannya?
-
Perkap Baru, Polisi Bisa Tembak Penyerang Markas Pakai Peluru Tajam! Ini Aturan Lengkapnya
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Korban Keracunan MBG di SDN Gedong Jadi 22 Siswa, Komnas PA Kritik Guru Jadi Pencicip Makanan