Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah memberikan respons mengenai kisruh yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Dikutip dari Hops--jaringan Suara.com, tindakan represif aparat kepolisian kepada warga Desa Wadas menjadi sorotan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut terseret dan menjadi perbincangan.
Menanggapi hal tersebut, Fahri Hamzah memberikan pendapatnya.
Menurut Fahri, tidak semua kesalahan ada di tangan gubernur.
Fahri mengatakan, pemerintah daerah seperti gubernur tidak memiliki jalur komando kepada aparat.
Oleh sebab itu, Fahri berpendapat bahwa kemungkinan Ganjar tidak mengetahui adanya pengerahan ribuan aparat ke Desa Wadas.
"Pemerintah daerah itu, ya gubernur, walikota atau bupati tidak punya jalur komando kepada aparat, terutama polisi sebagai organ pusat, itulah mungkin ya Pak Ganjar tidak mengetahui pengerahan aparat tersebut," ujar Fahri, dikutip dari Hops--jaringan Suara.com, Jumat (11/2/2022).
Lebih lanjut, Fahri memberikan masukan kepada Ganjar setelah adanya kejadian tersebut.
Baca Juga: Wadas seperti Desa Mati: Warga yang Kontra Lari Hindari Intimidasi
"Ya sekarang kan sudah kejadian, baiknya beliau ini ambil peran langsung, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi di Wadas. Walau memang beliau sudah hadir itu bagus, tapi penjelasan terkait Wadas juga tidak bisa dibuat ringkas," jelas Fahri.
Selain itu, soal elektabilitas Ganjar, Fahri mengaku tak ingin berkomentar.
"Pilpres nggak jelas," kata Fahri Hamzah.
Diketahui, Ganjar Pranowo menemui sejumlah warga Desa Wadas untuk menjelaskan duduk perkara mengenai rencana pembangunan waduk.
Ganjar memohon maaf kepada warga Wadas serta meminta agar mengutaman musyawarah mufakat.
"Tidak usah saling menyakiti hati perasaan warga, diajak rembugan semuanya, nanti panjenengan yang sudah mendapat ganti rugi, uangnya jangan dipakai sembarangan, untuk beli tanah atau rumah pengganti," kata Ganjar, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com.
Berita Terkait
-
Ditengarai Tak Berizin, Legislator PKS Desak Pemerintah Setop Penambangan Andesit Di Desa Wadas
-
Elektabilitas Anies Baswedan Tinggi, Politisi Gerindra: Ini Jadi Tantangan
-
Wadas seperti Desa Mati: Warga yang Kontra Lari Hindari Intimidasi
-
Elektabilitas Ganjar Pranowo Diprediksi Anjlok, Pengamat: Tak Akan Dilirik Partai Lain
-
Sikap Ganjar Terkait Desa Wadas Berimbas ke PDIP, Megawati Diwanti-wanti
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik
-
Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Digelandang ke KPK Besok
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana