Suara.com - Kejadian pengamanan tim pengukur tanah oleh aparat kepolisian berseragam lengkap menjadi sorotan publik pada Selasa (8/2/2022) lalu. Pasalnya diduga terjadi aksi kekerasan yang mewarnai hari tersebut di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Dalam peristiwa itu diketahui ada sebanyak 67 warga diamankan oleh polisi karena dituding sebagai provokator untuk menolak aktivitas tambang batu andesit di desa tersebut. Namun pihak kepolisian sudah melepas warga tersebut usai menjalani pemeriksaan.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Junimart Girsang menyebut kejadian tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beserta jajarannya.
"Ini murni tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Gubernur Jateng dan turunannya untuk menyelesaikan," ujar Junimart, Kamis (10/2/2022).
Ia tak ingin Presiden Joko Widodo turut diseret dalam kasus tersebut.
"Mosok untuk hal demikian ini ada yang minta Presiden bertanggung jawab," ucapnya seperti dilansir Terkini.id.
Lebih lanjut ia menilai kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba tanpa ada unsur perencanaan untuk ricuh. Ia pun yakin masalah ini bisa selesai melalui dialog. Dan mengajak semua pihak untuk memahami pokok dasar permasalahan sehingga tidak berkesimpulan untuk menyalahkan pihak-pihak tertentu.
Junimart lalu menghimbau semua elemen masyarakat untuk menunggu penjelasan konkret dari Ganjar dan Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi untuk menjelaskan pokok masalah kisruh di desa Wadas.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf atas peristiwa yang terjadi. Dia pun menyebut bahwa polisi hanya menjalankan tugasnya untuk mengawal aktivitas pengukuran lahan.
Baca Juga: Wadas seperti Desa Mati: Warga yang Kontra Lari Hindari Intimidasi
"Pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan khususnya masyarakat di Wadas. Karena kemarin mungkin ada yang merasa tidak nyaman, saya minta maaf," ucap Ganjar dalam jumpa pers Rabu (9/2/2022).
Tag
Berita Terkait
-
Alasan Efisiensi Anggaran Tidak Bisa Dibenarkan, Pemerintah Wajib Sediakan Vaksin Halal
-
Buat Macet Jalan Pantura Demi Desa Wadas, Aksi Mahasiswa UIN Walisongo Bikin Warganet Murka: Kasih Sanksi Tuh Kampusnya
-
Soal Kisruh Desa Wadas, Fahri Hamzah: Mungkin Ganjar Pranowo Tidak Tahu
-
Ditengarai Tak Berizin, Legislator PKS Desak Pemerintah Setop Penambangan Andesit Di Desa Wadas
-
Wadas seperti Desa Mati: Warga yang Kontra Lari Hindari Intimidasi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Ketua DPD RI Salurkan Bantuan Sembako, Air Bersih, dan Genset ke Langsa Aceh
-
PLN Fokus Perkuat Layanan SPKLU di Yogyakarta, Dukung Kenyamanan Pengguna Saat Libur Nataru
-
Polda Banten Ikut Turun, Buru Fakta di Balik Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon
-
Serikat Pekerja Ajukan Tiga Tuntutan Perbaikan Rumus UMP 2026
-
Kasus Impor Pakaian Bekas Ilegal, Dittipideksus Bareskrim Juga Sita 7 Bus
-
Kehadiran Gus Ipul dan Pj Ketum PBNU di Lokasi Bencana Aceh Tuai Sorotan Warga NU
-
Usai Gus Yaqut, KPK Akui Akan Panggil Gus Alex dan Bos Maktour
-
BGN Sebut Limbah MBG Bisa Diolah Jadi Kredit Karbon dan Jadi 'Cuan'
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan dan Perampokan Sadis!
-
Menteri Mukhtarudin: Siapkan 500.000 Pekerja Migran Indonesia pada 2026